Breaking News:

Pria LGBT Dibunuh Ibu

Keterangan Polisi soal Ibu Bunuh Anaknya yang LGBT: Kronologi, Alur Ungkap Pelaku, dan Jeratan Hukum

Polisi memberikan keterangan perihal kasus pembunuhan seorang ibu kepada anak kandungnya di Indramayu dengan menyewa lima orang eksekutor.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat melakukan konferensi pers ibu bunuh anak kandung yang LGBT di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019). 

DRH mengatakan istri ketiga mengadu bahwa korban telah berperilaku menyimpang alias LGBT.

Perilaku korban itu membuat sang istri ketiga ingin menceraikannya.

"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," kata DRH saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).

DRH lantas ingin membuktikan sendiri informasi tersebut, karena tak percaya.

Ia lantas bertanya sendiri kepada korban.

Korban lantas mengakui perilaku LGBTnya ketika sang ayah telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Padahal saat itu korban sudah memiliki empat orang istri dan dua anak.

DRH menuturkan saat itu korban mengaku sudah tak bisa menyukai perempuan.

"'Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ucap DRH menirukan ucapan korban.

Kasus pembunuhan ibu kepada anaknya ini dilakukan dengan menyewa lima eksekutor berinisial WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30).
Kasus pembunuhan ibu kepada anaknya ini dilakukan dengan menyewa lima eksekutor berinisial WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30). (YouTube TribunJabar)

DRH geram akan pengakuan korban.

Dan sejak saat itu perilaku korban semakin menjadi dan justru sering menguras harta DRH untuk memuaskan orientasi menyimpangnya.

Korban juga hidup dengan glamour hingga sawah milik keluarganya dijual dengan harga Rp 100 juta.

Bahkan korban juga menagih harta warisan tanah kepada DRH.

DRH mengatakan bahwa korban juga melakukan kekerasan saat meminta harta.

Ancaman akan membunuh DRH juga pernah disebutkan korban.

Akan tetapi DRH tak ingin melaporkannya ke polisi lantaran ia anak semata wayangnya.

DRH mengaku tak tega jika korban harus mendekam di penjara.

Kemudian DRH menemui seorang pelaku yang mengaku orang pintar yang bisa 'menyembuhkan' korban berinsial W.

Namun karena korban perilakunya tak kunjung membaik, DRH meminta agar korban dihabisi nyawanya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
LGBTPolisiJawa BaratIndramayuKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved