Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Tito Karnavian Kirim 2 Tim untuk Investigasi Tewasnya 2 Mahasiswa UHO, Wakapolri Terjun ke Kendari

Kapolri Tito Karnavian kirim tim investigasi tewasnya Immawan Randy dan Yusuf Kardawi, Wakapolri Ari Dono turut serta bertemu tokoh setempat.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengirim dua tim ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara untuk menginvestigasi tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Immawan Randy dan Yusuf Kardawi, saat berdemo di depan Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019). Sementara itu, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto terjun langsung ke Kendari pada Jumat (27/9/2019) sore. 

TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengirim dua tim ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara untuk menginvestigasi tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Immawan Randy dan Yusuf Kardawi, saat berdemo di depan Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).

Sementara itu, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto terjun langsung ke Kendari pada Jumat (27/9/2019) sore.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (27/9/2019), Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal menyebut Tito Karnavian sudah mengirim tim Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum).

Duka Jokowi atas Tewasnya 2 Mahasiswa UHO: Polisi Dilarang Bawa Senjata, Kapolri Harus Investigasi

"Sejak kemarin (Kamis) Pak Kapolri sudah mengirimkan dua tim, satu tim dari Propam dan tim dari Itwasum sudah berangkat ke sana," ujar Iqbal.

Tim Propam dipimpin oleh Brigadir Jenderal (Pol) Hendro Pandowo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Provos Divisi Porpam Polri.

Sedangkan tim Itwasum dipimpin oleh Brigjen Pol Denny Gabriel.

Iqbal menyebut kedua tim tersebut tengah mendalami dugaan keasalahan standar operasional prosedur (SOP) dari aparat kepolisian sehingga menewaskan Randy dan Yusuf.

"Dua tim ini sedang bekerja untuk memastikan apakah ada kesalahan SOP atau ada hal-hal lain," ucap Iqbal.

Video Detik-detik Tangis Ayah Immawan Randy Lihat Anaknya Tewas Tertembak saat Demo di DPRD Kendari

Proses autopsi juga dilakukan kepada Randy dan Yusuf untuk mengetahui penyebab kematian lebih mendetail.

Pihak Polri mengklaim akan melakukan seluruh proses investigasi secara transparan.

Iqbal juga kembali menegaskan bahwa pihak kepolisian yang mengamankan demo tidak dibekali senjata api.

Aparat hanya dibekali tameng, pentungan, dan helm serta kelengkapan lain seperti water cannon dan gas air mata.

Sementara itu, Ari Dono Sukmanto juga berangkat ke Kendari pada Jumat sore untuk turut serta dalam investigasi ini.

Setibanya di sana, agenda Ari Dono Sukmanto di antaranya adalah mengadakan diskusi serta sosialisasi kepada masyarakat terkait insiden ini.

Sebelum Meninggal, Yusuf Mahasiswa yang Tewas saat Demo di Kendari Sempat Jalani Operasi 6 Jam

"Bapak Wakapolri akan berangkat ke Kendari dan akan melakukan tindakan-tindakan kepolisian," ujar Iqbal.

"Baik berupaya untuk membuat terang insiden ini, maupun melakukan tindakan-tindakan preemtif, berdialog, silaturahmi," lanjutnya.

Atas insiden tersebut, Iqbal menyampaikan Polri turut menyesali dan menyampaikan belasungkawa.

Iqbal menyebut kehadiran Wakapolri juga sebagai bukti bahwa Polri serius untuk mengungkap kasus ini.

"Kami tak mau insiden itu terjadi. Maka dari itu Bapak Wakapolri untuk hadir di situ, bahwa ini simbol keseriusan kami," ucap Iqbal.

"Kami akan berdialog, bertatap muka dengan seluruh tokoh formal, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda untuk meredam hal itu semua," sambungnya.

Ternyata Ini Total Uang yang Digalang Ananda Badudu untuk Aksi Mahasiswa: Saya Bertanggung Jawab

Diberitakan Kompas.com, Jumat (27/9/2019), Randy adalah mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, sedangkan Yusuf adalah mahasiswa Teknik Sipil.

Keduanya mengikuti unjuk rasa menolak revisi UU KPK hingga RKUHP.

Randy meninggal akibat luka tembak di dada sebelah kanan.

Luka di dada Randy selebar 5 sentimeter dengan kedalaman 10 sentimeter.

Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhart mengatakan para mahasiswa UHO mulai berdemo pukul 11.30 WITA.

Harry menyebut Ketua DPRD Sultra sempat meminta perwakilan mahasiswa untuk melakuakn audiensi.

 Sosok Ananda Badudu, Mantan Jurnalis dan Vokalis yang Kumpulkan Ratusan Juta, Donasi untuk Mahasiswa

Meski awalnya sebagian mahasiswa menyepakati permintaan Ketua DPRD, namun akhirnya massa mahasiswa terpecah.

Sebagian ada yang mencoba masuk ke dalam Gedung DPRD.

Hingga pada pukul 15.30 WITA, ada mahasiswa yang terluka yang tak lain adalah Randy.

Randy langsung dibawa ke Rumah Sakit Korem untuk ditangani namun nyawanya sudah tak tertolong.

"Pada saat dibawa dan sudah berada di Korem dan dilakukan tindakan medis Dokter Korem, (Randy) sudah meninggal," ungkap Harry.

Anggota keluarga Randy, Rasmin tidak terima dan meminta pertanggungjawaban dari petinggi Polri.

“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini," ujarnya, Jumat (27/9/2019).

"Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kita butuhkan tanggung jawab."

 DPR Minta Jokowi Copot Wiranto, Buntut 2 Mahasiswa Tewas akibat Demo di Kendari

Pihak keluarga Randy sangat menyayangkan peristiwa yang menewaskan Randy tersebut.

Padahal Randy merupakan putra kebanggaan di keluarganya.

“Kita dari keluarga besar, mengutuk keras tindak ini, kalau itu benar terjadi (penembakan)," kata Rasmin.

"Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggan kami.”

Sementara itu, Yusuf meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di RSU Bahteramas.

Yusuf mengalami benturan di bagian kepala dan ada sekitar lima luka sepanjang 4-5 sentimeter.

Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bali, Ardi Pratama Mega Putra mendesak investigasi secara tuntas atas tewasnya Randy dan Yusuf.

Ardi menyebut tewasnya mahasiswa itu merupakan preseden buruk dalam penanganan demonstrasi.

"Pihak keamanan seharusnya mengedepankan cara-cara persuasif serta lebih manusiawi dalam upaya menjaga kondusivitas selama berlangsungnya aksi," ujar Ardi, Jumat (27/9/2019).

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Tags:
Tito KarnavianDemo Tolak RKUHP dan RUU KPKUniversitas Halu Oleo (UHO)Sulawesi Tenggara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved