Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Sosok Ananda Badudu, Mantan Jurnalis dan Vokalis yang Kumpulkan Ratusan Juta, Donasi untuk Mahasiswa
Sosok Ananda Badudu menjadi perhatian masyarakat seusai dirinya ikut digiring polisi ke Polda Metro jaya pada Kamis (26/9/2019).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sosok Ananda Badudu menjadi perhatian masyarakat setelah dirinya digiring polisi ke Polda Metro jaya pada Jumat (27/9/2019) sekitar jam 4.00 WIB pagi.
Ananda Badudu digiring ke kantor polisi lantaran memberikan aliran dana untuk aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan ribu mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada Selasa (23/9/2019) dan Rabu (24/9/2019) kemarin.
Penangkapan Ananda Badudu oleh polisi juga mendapat beragam kritik dari sejumlah kalangan.
Meski Ananda Badudu telah dibebaskan dan keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada pukul 10.17 WIB, Jumat (27/9/2019), banyak pihak menyayangkan perlakuan tersebut.
Berikut sosok Ananda Badudu yang dirangkum TribunWow.com:
Ananda Badudu yang merupakan aktivis HAM ini, memiliki nama asli Ananda Wardhana Badudu, merupakan pria kelahiran 26 Desember 1987, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Jumat (27/9/2019).
Ia berkuliah di jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung angkatan 2006.
Karirnya juga masuk dalam jurnalistik sebagai wartawan di Tempo dan Vice.
Ketika menjadi wartawan, Ananda Badudu pernah menjadi korban saat kantornya diserang sekelompok pemuda pada Sabtu, 16 Maret 2013.
Ananda Badudu juga merupakan cucu ahli bahasa JS Badudu.
Dalam hidupnya, JS Badudu mengabdikan dirinya untuk bahasa Indonesia.
JS Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan pada tahun 1985-1986.

Sedangkan Ananda Badudu pernah menjadi vokalis Band Banda Neria bersama personilnya yang lain, yakni Rara Sekar.
Banda Neira telah merilis dua buah album yakni Di Paruh Waktu (2013) dan Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (2016).
Rara Sekar dan Ananda Badudu lantas sepakat membubarkan Banda Neira pada Jumat (23/12/2016 lalu).
• Lihat Mahasiswa Diperiksa secara Tak Etis di Kantor Polisi, Ananda Badudu: Mereka Butuh Pertolongan
Kronologi Penangkapan Ananda Badudu
Melalui akun Twitternya @anandabadudu pada Jumat (27/9/2019) pagi, ia menuliskan telah dijemput oleh anggota kepolisian.
"Saya dijemput polda," tulis Ananda Badudu.
Pada unggahan selanjutnya, Ananda Badudu menjelaskan alasan dirinya dijemput oleh anggota polisi.
Ia ditangkap oleh polisi karena dugaan pengiriman sejumlah dana pada para mahasiswa.
"Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa," tulis Ananda Badudu.
Melalui akun Twitternya, ia menyampaikan pesan agar semua pendukungnya tetap saling menjaga.
"Stay safe dan jaga teman," tulis Ananda Badudu.
Selain itu melalui akun Instagram @anandabadudu pada Jumat (27/9/2019) pagi hari, ia juga mengunggah sebuah Instagram story.
Instagram story itu berisi detik-detik dirinya ditangkap oleh kepolisian.
Ia merekam saat dirinya didatangi sejumlah polisi tanpa seragam pada pagi hari.
Saat Ananda Badudu merekam semua proses penangkapannya, ia bertanya asal dari para pria tersebut.
• Diperiksa sebagai Saksi, Ananda Badudu Menahan Tangis: Saya Lihat Mahasiswa Diproses secara Tak Etis
Seorang pria mengenakan kaus berwarna abu-abu menjawab bahwa dirinya berasal dari Polda.
"Dari mana Pak?" tanya Ananda Badudu.
Seorang polisi yang menjawab juga memintanya untuk mematikan kamera ponsel milik Ananda Badudu.
"Dari Polda, ini mau ngapain. Matiin dulu lah" jawab polisi tersebut.

Saat sang musisi merekam semua proses penangkapannya, ada dua orang polisi meminta Ananda Badudu untuk mematikan kamera.
Satu orang polisi dengan rompi menunjuk-nunjuk kamera yang digunakan Ananda Badudu untuk merekam.
Sementara itu, satu orang polisi memperlihatkan surat penangkapan Ananda Badudu.
Tertera nama Ananda Badudu pada sebuah dokumen dengan kertas berwarna kuning.
Setelah diperlihatkan namanya tercantum dalam dokumen tersebut, seorang polisi berompi mencoba untuk meraih kamera ponsel milik Ananda Badudu.

Di akhir video, Ananda Badudu meminta diperlihatkan seluruh dokumen lengkap mengenai penangkapan dirinya.
Kabar penangkapan tersebut dibenarkan oleh pihak Polda Metro Jaya.
Ananda Badudu Buka Donasi Aksi
Ananda Badudu menjadi pengumpul dana ratusan juta untuk para aksi demonstran mahasiswa.
Pantauan TribunWow.com pada pukul 15.00 WIB Jumat (27/9/2019), donasi yang dikumpulkan telah mencapai Rp 175.696.688 dari target dana Rp 50 juta.
Melalui situs tersebut, Ananda Badudu menuliskan, masyarakat bisa berkontribusi melalui donasi dana, untuk digunakan untuk makanan, minuman, dan sound system mobile (mobil komando/gerobak komando).
"Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas pengelolaan dan penggunaan dana tersebut. Saya berjanji akan mencatat dan melaporkan semua dana yang digunakan, dan akan menyiarkan laporan itu secara transparan lewat akun medsos pribadi saya (twitter: @anandabadudu dan instagram @anandabadudu)," tulisnya.
• Kronologi Ananda Badudu Dijemput Polisi, Pria yang Mendatangi sang Musisi Enggan untuk Direkam
Ia juga turut menuliskan tuntutan mahasiswa dalam aksi protes di DPR RI.
"1. Batalkan UU KPK, RUU KUHP, Revisi UU Ketenagakerjaan, UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3 serta sahkan RUU PKS, RUU Masyarakat Adat dan RUU Perlindungan Data Pribadi.
2. Batalkan hasil seleksi calon pimpinan KPK
3. Tolak dwifungsi Polri
4. Selesaikan masalah Papua dengan pendekatan kemanusiaan
5. Hentikan Operasi Korporasi yang merampok dan merusak sumber-sumber agraria, menjadi predator bagi kehidupan rakyat.
Termasuk mencemari Udara dan Air sebagai Karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Seperti Halnya Kebakaran Hutan yang saat ini terjadi di Sumatera dan Kalimantan serta Pidanakan semua pihak yang terlibat," tulisnya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Amirul Nisa)