Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Aksi Unjuk Rasa di Makassar Kembali Rusuh, Polisi Kerahkan Water Canon dan Tembakkan Gas Air Mata
Aksi unjuk rasa di bawah fly over fly over pertigaan Jalan A. P. Pettaranai dan Jalan Urip Sumoharjo Makassar berujung ricuh pada Jumat (27/9/2019).
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Aksi unjuk rasa di bawah fly over pertigaan Jalan A. P. Pettaranai dan Jalan Urip Sumoharjo Makassar berujung ricuh pada Jumat (27/9/2019).
Diketahui bahwa kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 17.50 WITA, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (17/9/2019).
Aparat keamanan yang mengamankan massa aksi unjuk rasa tampak beberapa kali menembakkan gas air mata.
Pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa yang hendak menerobos masuk kantor DPRD di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar.
• Ibu Hamil Tertembak Peluru Nyasar saat Demo Mahasiswa di Kendari
"Sudah, berhenti! Jangan anarkis, hei!" teriak seorang polisi lewat pengeras suara.
Tidak hanya menembakkan gas air mata, aparat keamanan juga menerjunkan mobil water canon untuk meredam massa yang melakukan tindakan anarkis.
Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu, polisi telah mengamankan dua orang yang diduga merupakan bagian dari massa demonstrasi.
Saat dimintai keterangan mengenai aksi unjuk rasa yang terjadi, pihak kepolisian tidak ingin memberikan pernyataan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com massa dari kalangan mahasiswa masih terlihat di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk masih melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan.
Diketahui bahwa satu hari sebelumnya pihak kepolisian telah mengamankan 200 pelajar saat hendak melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan pada Kamis (26/9/2019).
Petugas kepolisian mengamankan para pelajar itu saat tengah menaiki motor di Jalan Urip Sumoharjo pada pukul 09.30 WITA.
• Sebelum Meninggal, Yusuf Mahasiswa yang Tewas saat Demo di Kendari Sempat Jalani Operasi 6 Jam
Kapolrestabes Makassar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo menuturkan pihaknya mengamankan ratusan massa aksi protes karena melanggar lalu lintas.
Saat pihak kepolisian melakukan penggeledahan, sejumlah pelajar kedapatan membawa senjata tajam di dalam tas yang mereka bawa.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan, ternyata dari sekian itu ada yang membawa senjata tajam, busur, dan ternyata mereka mau ikut aksi," kata Wahyu pada Kamis (26/9/2019).
"Maka, sekarang kami amankan terlebih dahulu sambil kami data," lanjutnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/seorang-pengunjuk-rasa-diamankan-aparat-saat-bentrokan-terjadi-di-bawah-fly-over-makassar.jpg)