Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Tengah Kritisi soal Demo RKUHP, Haris Azhar Singgung Yasonna Laoly: Baru Jadi Profesor, Selamat Pak
Haris Azhar justru memberikan selamat pada Yasonna Laoly saat tengah memberikan kritisi RKUHP.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar menyinggung Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang baru saja menyandang gelar profesor,
Mulanya, Haris Azhar mengaku seperti merasakan kekejaman Romawi saat melihat aksi unjuk rasa penolakan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang terjadi pada Selasa (24/9/2019).
Haris Azhar menyebut Romawi selama ini dikenal sebagai bangsa yang kejam.
Istilah Romawi itu menurut Haris Azhar dapat menggambarkan tindakan aparat kepolisian yang melempar massa aksi unjuk rasa dengan gas air mata.
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Indonesia Lawyers Club yang diunggah Rabu (25/9/2019), Haris Azhar awalnya menyebut undang-undang merupakan kitab yang besar.
Ia menceritakan pembentukan Undang Undang oleh Bangsa Romawi.
"Sebegitu besarnya kitab Undang Undang Hukum Pidana, ketika dia disusun oleh Romawi dia memanggil alam pikir dari Yunani," kata Haris Azhar.
"Dia (DPR) ambil semua filosofi yang ada dalam alam pikirnya Romawi."
• Mengaku Tak Pernah Usulkan RUU KPK, Fahri Hamzah: Saya Mintanya KPK Dibubarkan
• Haris Azhar Bela Mahasiswa dan Contohkan Menkumham Ikut Demo, Yasonna Langsung Menoleh ke Arahnya
Haris Azhar menyatakan KUHP diambil dari alam pikir yang luar biasa.
"Profesor-profesor, Pak Yasona baru jadi profesor ya kan? Selamat pak, jadi tahu KUHP itu diambil dari alam pikir yang luar biasa," kata dia.
"Romawi itu kejam, keras."
Ia lantas menyebut kini seperti merasakan hadirnya Romawi yang kejam di Indonesia.
"Nah, saya merasakan Romawi hari ini, pemaksaan KUHP dengan cara kekerasan mahasiswa dilemparin gas air mata," ungkapnya.
Haris Azhar lantas menanyakan perihal adanya RUU Perlindungan Masyarakat Adat.
"Mana Pak Manteri, RUU Perlindungan Masyarakat Adatnya mana?," tanya Haris Azhar kepada Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly.