Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana
Pengakuan Pelaku Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit Sebut Khilaf: Dia Teriak Tolong-tolong
Pelaku pembunuhan kasus penemuan mayat wanita tanpa celana di Kalimantan Tengah, memberikan pengakuannya. Ia membunuh karena pelaku ucap ini.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Namun keluarga akhirnya dapat mengenali korban dari tahi lalat yang dimilikinya di punggung.
"Ada satu tanda yang dikenali oleh ibunya yaitu tahi lalat di punggung."
Dengan itu didapat korban bernama Eka Prihatiningsih (20), yang dikenali kakak ipar korban, Indra (29) dari ciri-ciri tubuhnya.
"Kemudian kita kembangkan dengan fokus di mana dia tinggal di Palangkaraya. Dari hasil olah TKP dan saksi-saksi kuat dugaan bahwa (pelaku) ini adalah orang yang kenal dekat," paparnya.
• Mayat Wanita Tanpa Celana Ditemukan Hampir Membusuk di Semak-semak, Diduga Korban Pembunuhan
Polres Palangkaraya merujuk pelaku adalah paman korban, Suwito Widadno (55) warga Jalan Banteng XXIII No.37B Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
AKBP Timbun menuturkan dari proses rekonstruksi, korban dan pelaku sudah sampai di lokasi untuk mencari ikan.
Namun karena air yang dalam mereka kembali.
"Jadi si paman ini mengajak si korban mencari ikan. Menurut pamannya. Dan saat di TKP karena air cukup dalam dan tidak jadi," ungkapnya.
Di jalan kembali, pelaku memiliki niat menggagahi korban.
Pelaku melakukan penyerangan dengan mencium dan memeluk korban.
Korban lantas berteriak membuat pelaku panik.
Pelaku lantas mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Saat arah kembali mau pulang, di situ ada nafsu dari si paman untuk mengagahi si korban. Saat itu ada perlawanan dari si korban dan si paman membunuh korban," sebutnya singkat.

Namun ada perbedaan dari hasil visum dan rekonstruksi yang dilakukan.
Jika dari hasil rekonstruksi, penyebab kematian korban dicekik, berbeda dari hasil visum.