Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana
Alur Polisi Ungkap Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana yang Sudah Membusuk, Keluarga Curigai Tanda Ini
Polres Palangkaraya berhasil mengungkap kasus penemuan mayat wanita tanpa celana di parit di Kalimantan Tengah. Keluarga mengenali dari tanda ini.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Polres Palangkaraya berhasil mengungkap kasus penemuan mayat wanita tanpa celana di parit sekitar Jalan Sanang Kelurahan Sabaru Kecamatan Sebangau Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Diketahui mayat wanita tanpa celana ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang mencari ikan di sekitar parit, pada Sabtu (21/9/2019).
Polres Palangkaraya lalu mengungkap ternyata mayat wanita tanpa celana ini korban pembunuhan pada Kamis (29/8/2019).
• Kronologi Lengkap Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit, Paman yang Cekik dan Pura-pura Tak Tahu
Saat ditemukan, tanpa identitas dan dengan kondisi yang membusuk serta wajah hampir jadi tengkorak.
Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar memberikan keterangan alur pihaknya mengungkap identitas korban.
Diketahui, mayat tersebut dalam kondisi di dalam parit dan mengering dengan posisi terlungkup dan mulai membusuk.
Tak ada identitas, mayat hanya mengunakan kaos lapis tiga yakni kaos lengan panjang warna putih, berlapis dengan kaos warna hitam, kaos warna biru dan tidak memakai celana (telanjang di bagian bawah).
Dan korban juga memakai kalung logam dengan tulisan 'Dearest'.
Ia menuturkan mulanya korban sulit diidentifikasi.
"Karena korban itu kepalanya sudah berubah menjadi tengkorak sehingga susah diindentifikasi," paparnya, dikutip dikutip TribunWow.com dari akun Facebook Udien Kantoex, Senin (23/9/2019).
"Dan badannya itu sudah membusuk," tambahnya.
• Pengakuan Pelaku Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit Sebut Khilaf: Dia Teriak Tolong-tolong
Langkah yang dilakukan kepolisian yakni dengan mencari identitas korban, dengan mengumumkannya ke media sosial.
Dari situ, polisi menemukan adanya pencarian orang hilang sejak akhir Agustus lalu.
"Dan kita mencari identitas si korban dulu, kita sebar di media sosial dan akhirnya kita menemukan karena ternyata tanggal 29 (Kamis [29/9/2019]) itu pernah kehilang seorang perempuan dengan ciri yang sama," sebutnya.
"Kemudian kita hubungi keluarga untuk mengecek apakah benar itu adalah atas nama Ika (nama korban)."
Keluarga yang dihubungi polisi lantas datang untuk melihat tubuh korban.
"Kemudian kemarin datang dari Sibangau Kuala orangtuanya dan melihat dengan tanda-tanda yang dimiliki," kata AKBP Timbul.

Keluarga akhirnya dapat mengenali korban dari tahi lalat yang dimilikinya di punggung.
"Ada satu tanda yang dikenali oleh ibunya yaitu tahi lalat di punggung."
Dengan itu didapat korban bernama Eka Prihatiningsih (20), yang dikenali kakak ipar korban, Indra (29) dari ciri-ciri tubuhnya.
Indra mengaku mengetahui korban dari gigi dan manik-maniknya.
“Melihat celana dan gigi ada manik-maniknya, saya yakin itu adik ipar, yakni Eka Prihatiningsih,” ujar Indra, dikutip TribunWow.com dari BanjarmasinPost.com, Minggu (22/9/2019).
Disebutkannya, pada Kamis (29/8/2019), hari terakhirnya bertemu korban.
Polres Palangkaraya lalu mengembangkan kasus dan dari hasil olah TKP dan saksi-saksi kuat dugaan bahwa pelaku adalah orang yang kenal dekat korban.
Polres Palangkaraya merujuk pelaku adalah paman korban, Suwito Widadno (55) warga Jalan Banteng XXIII No.37B Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kronologi Pembunuhan Kasus Mayat Wanita tanpa Celana
Mulanya pada Kamis (29/8/2019), korban mengajak pelaku untuk mencari ikan.
Pukul 15.00 WIB pelaku dan korban berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor ke arah parit.
Saat tiba di lokasi parit yang akan dituju, keduanya masuk ke arah semak-semak menyusuri parit yang jauhnya sekitar 500 meter.
Namun maksud keduanya mencari ikan batal karena air yang ternyata dalam.
Saat akan kembali ke pinggir jalan, tiba-tiba timbul nafsu pelaku saat melihat korban.
Pelaku lalu melakukan penyerangan dengan mencium dan memeluk korban.
Korban lantas berteriak membuat pelaku panik.
Pelaku lantas mencekik korban hingga meninggal dunia.
Melihat korban telah meninggal, pelaku melepas celana panjang beserta celana dalam korban dan memasukkan jenazah ke dalam parit.
Ia juga menutupi tubuh korban menggunakan dahan ranting dan daun kering.

Pengakuan Pelaku Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana
Pelaku setelah melakukan reka adegan kepada awak media mengaku khilaf membunuh keponakannya.
"Aku khilaf waktu pas pulang sore, (nonton video porno) pernah kalo sering enggak," ujarnya dengan kondisi tangan diborgol dan menggunakan topeng.
Ia mengaku membunuh korban karena korban berteriak minta tolong saat diserangnya.
"Ya dia teriak, 'Tolong-tolong' lalu saya mencekik," kata pelaku.
Sedangkan saat ditanya apakah sempat memperkosa ia membantah.
Disebutkannya melepas celana korban untuk digunakan mengikat tubuh korban.
"Enggak memperkosa, meloroti celana itu kan cekikan kedua. Rencana (celana) untuk ngiket (jasad korban)," pungkasnya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)