Pria Dipukuli Polisi
Saksi Ungkap Fakta Baru Kasus Pria Dipukuli Polisi hingga Tewas, Sempat Memohon Berhenti Dipukul
Keponakan Zaenal, Ikhsan yang menjadi saksi mengungkap fakta baru terakit meninggalnya sang paman setelah dipukul tiga polisi sekaligus.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pemuda bernama Zaenal Abidin tewas setelah dipukul tiga oknum sekaligus di halaman Satlantas Polres Lombok Timur, NTB pada Kamis (5/9/2019).
Dilansir TribunWow.com, terdapat fakta baru terkait detik-detik penganiayaan pada Zaenal, Sabtu (21/9/2019).
Hal itu diungkapkan oleh keponakan Zaenal, Ikhsan yang menjadi saksi pada kejadian nahas tersebut.
• Zaenal yang Tewas Dipukul Polisi Diberi Santunan, BKBH Unram Curigai Ada Kesalahan SOP
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Sabtu (21/9/2019), Ikhsan menjelaskan bahwa Zaenal sempat meminta polisi agar berhenti memukulinya.
"Pas dipukul di tempat lantas, dia sempat minta tolong polisi, minta maaf, supaya berhenti dipukul," ujar Ikhsan usai diperiksa sebagai Saksi di Kasubdit lll Polda NTB, Jum'at (20/9/2019).
Zaenal juga mengungkapkan permintaan maafnya pada pihak kepolisian.
Kendati demikian, Ikhsan mengakui polisi justru tak berhenti memukul Zaenal.
"Sempat minta maaf, tapi tidak tahu dia lanjut (memukul)," sebut Ikhsan.
Ikhsan menuturkan pemukulan memang awalnya dilakukan oleh Zaenal.
Pamannya yang datang ke Polda untuk meminta motor yang sempat dirazia, memukul petugas polisi dengan tangan kosong.
"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," jelas Ikhsan.
Pada kesempatan itu, Ikhsan hadir ke Kasubdit III Polda NTB didampingi oleh Kuasa Hukum dari Biro Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Negeri Mataram, Yan Mangandar.
• Zaenal Tewas setelah Dipukul Oknum Polisi, Ayah: Lebih Baik Dipenjara 10 Tahun daripada Dipukul Mati
Yang Mangandar memohon agar Polda bertindak adil dan segera menetapkan tersangka.
"Kapolda juga menyampaikan setelah Pemeriksaan Ikhsan akan ada segera penetapan tersangka," ujar Yan Mangandar.
Selain itu, Yan Mangandar juga percaya bahwa Polda akan berlaku profesional dalam menindak kasus tersebut.
"Kami yakin, pihak Polda akan menuntaskan kasus ini secara profesional, secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujar dia.

Kronologi Pemukulan Zaenal oleh Polisi hingga Tewas
Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengungkap kronologi perkelahian antara oknum polisi dengan Zaenal.
Mulanya Zaenal mendatangi Polres Lombok Timur untuk mengambil sepeda motornya yang disita polisi saat razia operasi patuh.
Zaenal mendatangi lapangan apel Satlantas Polres Lotim pada Kamis (5/9/2019) sekira pukul 20.20 WITA.
Saat itu, anggota Satlantas Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husein sedang bertugas menjaga kendaraan yang disita dari operasi patuh di Polres Lombok Timur.
Kemudian Zaenal datang dengan mengendarai motor melawan arus dan tidak memakai helm.
• Terpengaruh Film Porno Koleksinya, Oknum Guru SD di Batam Cabuli 5 Siswi Bermodus Hipnoterapi
"Saya mulai dari kronologi saja, pada hari Kamis tanggal 5 September 2019 pukul 20.20 WITA, bertempat di lapangan apel Satlantas Polres Lotim."
"Si Zaenal dengan menggunakan sepeda motor dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang kantor Satlantas," terang Nana, dalam jumpa pers, Senin (9/9/2019), dikutip dari kompas.com.
Tanpa turun dari sepeda motor, Zaenal langsung bertanya perihal keberadaan motornya yang disita polisi dengan cara kasar yang menyulut emosi dua petugas satlantas yang sedang berjaga.
Saat Bripka Nuzul berusaha menenangkan Zaenal, ia justru mendapat pukulan di pipi dan hidung berkali-kali.
Hal tersebut lantas memicu terjadinya perkelahian antara Zaenal dan para anggota kepolisian.
"Tiba-tiba Zaenal memukul anggota lantas (polantas) yang mengakibatkan terjadinya perkelahian dengan anggota yang bertugas," tutur Nana.
• Diduga karena Cemburu, Suami di Bengkulu Tusuk Istri hingga Tewas, lalu Tenggak Racun
Berusaha memberi perlawanan, Zaenal justru terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas Polres Lomok Timur.
Setelah perkelahian, lanjut Nana, Zaenal yang babak belur dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk diperiksa.
Saat menuju SPKT, Zaenal terjatuh hingga tak sadarkan diri.
Zaenal kemudian dibawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Umum Selong, Lombok Timur.
Setelah menjalani perawatan beberapa hari, Zaenal meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).
Zaenal merupakan pemuda asal Tunjang Selatan, Desa Paok Motong, Lombok Timur (Lotim).
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Ifa Nabila)