Kecelakaan Maut di Tol Pejagan Pemalang
Fakta Terbaru, Korban Tewas Laka Ambulans Vs Truk Ternyata 2 Kakak yang Antar Jasad sang Adik Pulang
Korban kecelakaan maut ambulans pengantar jenazah vs truk di ruas Tol Pejagan-Pemalang Km 300+400 Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2019).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Korban kecelakaan maut ambulans pengantar jenazah vs truk di ruas Tol Pejagan-Pemalang Km 300+400 Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2019) sore, merupakan kakak beradik.
Kecelakaan ambulans pengantar jenazah vs truk yang tepatnya terjadi di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja ini membuat seluruh pengantar jenazah dan sang sopir tewas.
Dua dari lima korban kecelakaan maut ambulans pengantar jenazah vs truk ternyata merupakan saudara yang tengah menjemput jasad sang adik pulang ke Klaten, Jawa Tengah.
• Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Ambulans Pengantar Jenazah Vs Truk, 5 Orang Tewas, Ini Kata Saksi
Yakni Sarjito (45) dan Rohmadi (50) yang menjemput jenazah adiknya, Wardono dari Tangerang, yang telah meninggal lebih dulu pada Kamis (19/9/2019) pagi jam 05.00 WIB karena sakit, dikutip TribunWow.com dari akun Facebook G TV Indonesia News, Jumat (20/9/2019).
Ambulans saat itu dinaiki oleh Sarjito, Rohmadi, satu keluarga lainnya, sopir dan asisten sopir, serta jenazah Wardono.
Saat ambulans yang membawa ketiganya melalui Tol Pejagan-Pemalang, pada Kamis (19/9/2019) pukul 17.00 WIB, menghantam truk.
Seluruh yang ada di dalam ambulans tewas, kecuali Sarjito.
Sarjito sempat dibawa ke RS Siaga Medika Pemalang dalam keadaan kritis dengan luka di kepala.
Namun nyawanya tak tertolong seusai dilakukan tindakan medis di RS.
Ambulans dari RS Siaga Medika Pemalang, Jawa Tengah lantas mengantarkan jenazah ketiganya ke rumah duka, di hari yang sama, Kamis (19/9/2019) malam.
Ketiga jenazah dihantarkan ke rumah duka di RT 4 RW 2, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Jenazah Wardono tersebut langsung dimakamkan, pada Kamis (19/9/2019) malam, begitu ambulans datang.
• Kata Polisi soal Kecelakaan Ambulans Vs Truk, Anggota Konvoi Pengantar Jenazah Saksikan Detik-detik
Sedangkan jenazah Sarjito dan Rohmadi dimakamkan pada Jumat (20/9/2019) pagi dalam satu liang lahat.
Sementara korban laka lain, seorang saudara Sarjito dan Rohmadi, serta sopir dan asistennya juga diantarkan ke rumah duka masing-masing.
Kesaksian Keluarga di Belakang Ambulans
Diketahui, ambulans yang laka saat itu tak sendiri saat mengantar jenazah Wardono.
Ada iringan mobil lain di belakang ambulans.
Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, Jumat (20/9/2019), saudara ipar ketiga korban, Ari yang berada di belakang ambulans menuturkan peristiwa mengerikan itu terjadi.
Disebutkannya, saat itu ambulans melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/ jam.
"Saat itu kami berada di mobil lain mengikuti ambulans, kalau saya lihat kecepatan ambulan di jalan tol sebelum menabrak itu 100 km/jam," kata Ari.
Ari sendiri berada satu mobil dengan enam orang lainnya yang mengantar jenazah.
Ia menuturkan mobil yang ditumpanginya saat itu menempel terus kepada ambulans.
Namun tiba-tiba ambulans mengambil jalur ke kiri dengan kecepatan tinggi.
"Kejadiannya setalah sampai Tol Pemalang kami yang berada di mobil selalu tempel trus tapi tidak tahu tiba-tiba ambulans ambil kiri terus lalu tancap gas kencang," katanya.
"Lalu tiba-tiba di depan ada kontainer, ambulansnya langsung nyungsep dan terseret," katanya.

Dirinya mengaku saat itu ia dan keluarganya teriak histeris melihat hal itu di depan mata.
Mobil ambulans tersebut langsung terseret hingga sebelum akhirnya berhenti.
Ari beserta 6 penumpang mobil yang mendampingi langsung berteriak histeris.
"Kami saat itu langsung teriak saat itu, lalu mencoba mengevakuasi," katanya.
"Ada yang masih bernafas tapi penumpang yang berada di belakang mobil tergencet sehingga kami harus menunggu petugas," katanya.
"Polisi dan petugas datang setelah seperempat jam, karena ya memang berada di jalan tol," katanya.
• Identitas 5 Korban Tewas Kecelakaan Ambulans Pengantar Jenazah dari Tangerang ke Klaten Tabrak Truk
Kesaksian Sopir Truk
Sedangkan sopir truk merupakan Zaenal Abidin (43) merupakan warga Desa Srimulya, Kecamatan Semarang Barong, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ia mengaku saat itu tengah membawa truk berpelat nomor B9562UIU dari Lampung menuju Surabaya, Jawa Timur, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube PanturaPost, Kamis (19/9/2019).
"Dari arah barat (Lampung) ke timur (Surabaya)," ujar Zaenal.
Ia mengatakan saat itu mengemudikan truknya dalam kecepatan 50 km/jam di jalur lambat.
"Ya 50 (km/jam) lah, kalau dari belakang (kecepatan ambulans) saya kurang tahu," kata Zaenal.
Zaenal mengatakan tak melihat ada ambulans di bagian belakang.
Saat ambulans menabrak truknya, ia baru tersadar.
Zaenal yang ditabrak ambulans pengantar jenazah ini menuturkan sadar saat truknya dihantam dari belakang.
Namun, karena khawatir akan terjadi tabrakan beruntun, dirinya memilih untuk tetap melajukan pelan truknya dan menepi.
"Sempat saya lihat belakang, kalau berhenti takutnya tabrakan beruntun Pak, saya langsung jalan pelan ke kiri," ujar Zaenal.
• Penyebab Kecelakaan Maut Ambulans Pengantar Jenazah Vs Truk hingga 5 Jiwa Tewas, Ini Kata Polisi
Zaenal langsung melakukan penyelamatan kepada korban.
Saat akan membantu korban, ia tersadar bahwa korban telah meninggal.
"Saya langsung bantu korban, ternyata korban sudah pada meninggal, semua," ujar Zaenal.
"Saya mau buka pintu enggak bisa, sudah kejepit semua," paparnya.
Sedangkan kata Zaenal, saat itu di belakang ambulans juga ada mobil lain dari iringan keluarga jenazah.
"Kalau enggak salah ada empat (mobil) dari keluarga itu," kata Zaenal.
Sedangkan identitas kelima korban tewas yakni:
- Satimun (38) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Imam (40) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Nasid (37) warga RT 1 RW 5 Desa Suradita Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
- Rohmadi (50) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Sarjito (45) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)