Bencana Kabut Asap Karhutla
Pimpin Rapat Karhutla di Riau, Jokowi: Semua Harusnya Siap, tapi Ini Lalai Lagi hingga Asap Membesar
Presiden RI Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kondisi Karhutla yang terus meluas. Ia menyebut bawahan lalai hingga asap membesar.
Editor: Lailatun Niqmah
Sedangkan untuk wilayah lain bisa sampai akhir Oktober atau Awal November 2019.
Sementara, hingga saat ini, api masih sulit dipadamkan meskipun jumlah personel yang dikerahkan untuk memadamkan api sudah 9.000 orang, untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Sulitnya memadamkan api adalah karena lahan yang terbakar adalah lahan gambut yang meskipun bisa dipadamkan di permukaan, namun api masih membara di kedalaman hingga tiga meter.
Hujan Buatan

Untuk antisipasi karhutla agar tidak tambah banyak dan tambah luas, pemerintah menyiagakan tiga pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan.
Pessawat Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton sudah beroperasi di Riau sejak bulan 26 Februari 2019.
Dalam seminggu terakhir, seluruh sekolah di Pekanbaru sudah diliburkan akibat buruknya kualitas udara.
• Video Mencekam Pengendara Melaju di Tengah Kabut Asap Pekat Karhutla Banjarbaru, Klakson Bersahutan
Pemerintah juga menyiapkan sejumlah rumah singgah untuk memberikan pertolongan bagi warga yang mengalami gangguan akibat kabut asap.
Kabut asap juga menyerbar ker sejumlah negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Di Malaysia, lima kota sudah menunjukkan angka berbahaya sehingga sekolah diliburkan.
Sementara di Singapura, jika kondisi kabut asap terus memburuk, maka bisa mengancam pelaksanaan Formula 1 yang akan digelar pada Jumat hingga Minggu pekan depan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Presiden Jokowi Menginap di Pekanbaru, Langsung Marah-marah Dalam Rapat