Bencana Kabut Asap Karhutla
Pimpin Rapat Karhutla di Riau, Jokowi: Semua Harusnya Siap, tapi Ini Lalai Lagi hingga Asap Membesar
Presiden RI Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kondisi Karhutla yang terus meluas. Ia menyebut bawahan lalai hingga asap membesar.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi tiba di Pekanbaru untuk melakukan koordinasi poenangananan karhutla atau kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau,.
Presiden Jokowi mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin sekitar pukul 18.30 WIB dan Senin malam ini menginap di Hotel Novotel, Pekanbaru.
Jokowi tampak mengenakan setelah baju batik warna hitam dipadu dengan celana hitam.
• Kata Gubernur Kaltim soal Kepungan Kabut Asap di Lokasi Calon Ibu Kota Negara Baru
Kedatangan Jokowi disambut oleh Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB dan Gubenur Riau.
Setiba di Lanud Roesmin Nurjadin, rombongan RI 1 langsung menuju ke Hotel Novotel.
Tiba di Pekanbaru, Presiden Jokowi langsung menggelar rapat dengan Panglima TNI, Kapolri.
Gubernur Riau dan sejumlah menteri terkait di lantai 5 Hotel Novotel Pekanbaru.
Presiden RI Jokowi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kondisi Karhutla yang terus meluas.
"Saya minta laporan singkat-singkat saja," kata Jokowi.
"Sebetulnya sudah tidak perlu lagi rapat seperti ini, karena kalau menjelang masuk musim kemarau, semuanya harus sudah siap."
"Tapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya jadi membesar," sambungnya.
Sebab, jika sudah terjadi kebakaran lahan, apalagi jika kebakaran yang terjadi di lahan gambut, akan sulit dipadamkan.
"Saya ingin mengingatkan rapat bulan Juli kemarin di istana, bahwa pencegahan dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan itu mutlak harus dilakukan.
• Asap Makin Parah, KLHK: Kita Jaga Harkat dan Martabat Negara, Malu kalau Minta Bantuan Negara Lain
"Kalau sudah terjadi kebakaran, apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun, itu sangat sulit menyelesaikannya," ujar Jokowi.
Presiden juga sempat menyinggung soal belum bekerjanya sistem di pemerintah daerah, kepolisian dan TNI di daerah sehingga semuanya belum melakukan tugas dengan baik terkait upaya pencegahan Karhutla di Riau.