Kasus Bunuh Begal di Malang
Siswa SMA yang Bunuh Begal di Malang Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Ungkapkan Alasannya
Siswa SMA di Malang menjadi tersangka seusai membunuh begal yang mencoba merampoknya pada Minggu (8/9/2019). Ini kata polisi soal alasannya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - ZA (17), siswa SMA di Malang menjadi tersangka seusai membunuh begal yang mencoba merampoknya pada Minggu (8/9/2019).
Begal yang dibunuh ZA, bernama Misnan (33) yang jasadnya ditemukan di perkebunan tebu, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Senin (9/9/2019),
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (11/9/2019), Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menuturkan bahwa ZA yang membunuh begal ini ditetapkan menjadi tersangka.
Meski menyandang status menjadi tersangka, namun polisi tak melakukan penahanan.
“Kami tidak tahan, tapi kami tetap proses sebagai tersangka. Perbuatan dinilai itu bukan wewenang polisi,” kata Yade.
• Ada Negosiasi sebelum Siswa SMA Bunuh Begal di Malang, ZA Sempat Tawarkan Hal Lain ke Misnan
Polisi menuturkan pasal yang bisa disangkakan kepada ZA yakni pasal 351 mengenai penganiayaan.
“Pasal yang kami sangkakan terhadap ZA ini bisa saja pasal 351 penganiayaan," paparnya.
Meski begitu, Yeda mengatakan ZA merupakan korban begal dan melakukan pembelaan diri.
Dan diketahui pisau yang digunakan ZA untuk melukai pelaku begal juga tak sengaja dibawa.
“Tapi ZA juga korban pembegalan dan membela diri dalam kasus ini. Pisau yang dibawa ZA juga untuk praktik di sekolah,” pungkasnya.
Meski begitu, polisi tak bisa memberikan keputusan mengenai hukuman.
Lantaran hakim yang akan menentukan vonis untuk ZA.
“Kalau menurut hakim membela diri, hakim bisa vonis bebas. Polisi aturannya tetap, sesuai dengan barang bukti,” kata Yade.

Kronologi Mayat Begal Ditemukan
Dijelaskan Yade, mulanya pihaknya menerima laporan warga adanya sosok mayat yang tergeletak di perkebunan tebu, pada Minggu (8/9/2019).
Mulanya diduga korban pembunuhan atau penganiayaan.
Saat ke TKP pihaknya juga mengira bahwa korban itu merupakan pencari burung puyuh.
“Setelah kita selidiki lebih jauh, korban yang dikira pencari burung puyuh itu ternyata seorang kawanan begal,” kata Yade Setiawan Ujung, Selasa (10/9/2019).
Polisi lantas membawa ZA, rekan Misnan yakni yakni Ahmad (22) dan Rozikin (41).
Serta seorang lagi yang masih buron.
Dari keterangan ketiganya, kronologi pembegalan terkuak.
Yedi menjelaskan, mulanya ZA dan kekasihnya V nongkrong di perkebunan tebu, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Sabtu (7/9/2019).
• Penjelasan Polisi terkait Kasus Siswa SMA di Malang Bunuh Begal hingga Tewas

Saat itu ZA dan V didatangi Misnan dan 3 rekannya yang mengendarai motor.
Misnan dan temannya lalu membegal ZA.
Sementara dua pelaku lain mengawasi lingkungan.
Mereka meminta ZA untuk menyerahkan motornya dan HP miliknya.
Karena takut, ZA mencoba menawarkan agar pelaku hanya mengambil ponselnya saja.
Tapi, Misnan tidak setuju sehingga terjadi adu mulut antara ZA dan pelaku perampokan.
• Ini Identitas ZA, Siswa SMA yang Spontan Bunuh Begal karena Tersinggung dengan Ucapan Pelaku
Misnan justru mengatakan ingin memerkosa kekasih ZA, V.
“Saya hanya punya ini (kata ZA kepada korban). Ya sudah kalau gitu pacarnya saya pakai tiga menit (kata korban kepada ZA). Sempat ada ucapan itu,” kata Yade.
ZA yang mendengar hal itu sontak mengambil pisau yang berada di jok motornya.
Pisau itu lantas ditusukkan ZA ke dada Misnan.
Misnan yang tergeletak di kebun, membuat rekannya kabur.
Sedangkan ZA kembali ke rumahnya.
Dan jenazah Misnan ditemukan oleh warga keesokan harinya.
Pengakuan ZA
Dikutip TribunWow.com dari Suryamalang.com, Rabu (11/9/2019), ZA mengaku kesal kepada korban.
Diketahui korban bernama Misnan berusia 33 tahun.
ZA mengaku emosi lantaran korban meminta ZA untuk menyerahkan kekasihnya, V untuk diperkosa.
“Saya emosi, Pak. Mereka ini minta agar pacar saya bersedia diajak hubungan intim tiga menit," ucap ZA ditemui di ruang penyidikan Satreskrim Polres Malang.
Geram dengan ucapan korban, ZA lalu mengeluarkan pisau di jok motornya dan mehunusnya di bagian dada sebelah kiri.
"Akhirnya saya melawan. Saya ambil pisau dan menusukkanya ke bagian dada,” paparnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)