Kabinet Jokowi
Diminta Segera Umumkan Kabinet Jilid II, Jokowi: Jangan Ada yang Ikut Campur, Keputusan di Saya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan supaya tidak ada yang ikut campur mengenai susunan menteri kabinet jilid II.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan supaya tidak ada yang ikut campur mengenai susunan menteri kabinet jilid II.
Pernyataan itu dikatakan Jokowi setelah diminta oleh sejumlah pihak untuk segera mengumumkan siapa saja yang menduduki kursi menteri periode 2019-2024.
Jokowi menuturkan, akhir-akhir ini banyak pertanyaan yang dilayangkan padanya mengenai daftar menteri menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Menanggapi itu, Jokowi meminta supaya bersabar sebab pada waktunya pasti akan disampaikan.
• Soal Bergabung ke Kabinet Jokowi, Gerindra: Membantu Pemerintah Tak Harus Mendukung Penuh
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Pak, siapa sih nanti menteri-menterinya? Siapa jadi menteri A? Lalu, Pak/Ibu B masuk ke kabinet nggak?
Itulah pertanyaan yang datang kepada saya hari-hari ini. Tiap hari, menuju ke tanggal 20 Oktober. Yang ditanyakan itu-itu saja.
Pertama, saya sampaikan: harap bersabar. Tunggu waktunya pasti akan kita umumkan.
Kedua, seperti sering saya sampaikan: konstitusi kita mengatakan bahwa itu adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi, dikutip TribunWow.com dari Instagram @jokowi, Senin (2/9/2019).
Untuk itu, dirinya meminta supaya tidak ikut mencampuri urusan yang menjadi hak prerogatif presiden.
Namun, jika ada usulan akan diterima oleh Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi tetap menegaskan bahwa penyusunan kabinet merupakan kewenangannya sebagai presiden terpilih.
"Jadi jangan ada yang ikut campur. Usul boleh. Bisik-bisik juga boleh. Tapi ya, sekali lagi, keputusan di tangan saya.
Penyusunan kabinet adalah kewenangan Presiden. Hak prerogatif Presiden," ungkap Jokowi.
• Bahas Kursi Menteri di Samping Mahfud MD, Jokowi: Jangan Ada yang Ikut Campur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan supaya tidak ada yang ikut campur mengenai susunan menteri kabinet jilid II, Senin (2/9/2019). (Instagram @jokowi)
Diberitakan sebelumnya, Jokowi sempat memberikan bocoran pada susunan menteri Kabinet Jilid II.
Jokowi mengatakan, porsi partai politik lebih kecil dari kalangan profesional.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (16/8/2019), Jokowi menegaskan partai politik hanya mendapat 45 persen dari komposisi menteri yang telah ia susun.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi saat bertemu pemimpin media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Sehingga, komposisi menteri dari kalangan profesional mencapai hingga 55 persen.
• Presiden Jokowi Susun Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, Ini Sosok yang Didukung untuk Dipertahankan
Pada jabatan Jaksa Agung, Jokowi mengungkapkan dirinya tak akan mengambil dari partai politik.
Jokowi menyebut, Jaksa Agung bisa diambil dari Kejaksaan Agung.
"Tidak dari partai politik," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga membeberkan bahwa ada akan ada menteri di bawah usia 30 tahun.
Menurutnya, anak muda memiliki kemampuan manajerial yang bagus.
"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujarnya.
Jokowi juga menceritakan, bahwa banyak nama calon menteri muda yang masuk.
"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," kata presiden dengan tiga anak tersebut.
• Waketum Demokrat Akui Pasrah jika Tak Kebagian Kursi Menteri, Singgung Pertemuan AHY dan Jokowi
Ia menegaskan, menteri yang akan membantunya harus memiliki kemampuan manajerialnya.
"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," tegas dia.
Ia mengatakan, pengumuman kabinet akan dilaksanakan secepatnya.
"Bisa Agustus atau bisa juga Oktober saat pelantikan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019) dikutip dari Kompas.com.
Kendati demikian, dirinya masih enggan membeberkan tanggal pengumuman kabinet.
Jokowi menegaskan, dirinya akan menunggu momen yang tepat.
"Bisa Agustus atau bisa juga Oktober saat pelantikan," ujarnya.
• Bisakah Ahok Jadi Menteri pada Kabinet 2019-2024? Begini Penjelasan Mahfud MD

Kendati demikian, Jokowi sadar bahwa masyarakat sudah tak sabar untuk mengetahui siapa saja sosok menteri barunya.
"Kalau kita lihat masyarakat menunggu, pasar juga menanti, sehingga sebetulnya, sebetulnya semakin cepat diumumkan semakin baik. Tetapi ini tetep masih kita hitung," jelas Mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Berikut Daftar Tokoh Muda yang Masuk Bursa Kabinet Jilid periode 2019-2024 dikutip dari Kompas TV:
1. Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadia merupakan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Ia menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI sejak 2015.
Pria 42 tahun itu, ternyata pernah menjadi sopir angkutan umum.
Jokowi bahkan pernah mengungkapkan, Bahlil Lahadia adalah sosok yang cocok masuk menteri kabinet kerja.
• Jokowi di Sukoharjo, Santap Siang dengan Awak Media hingga Beri Reaksi soal Gibran Jadi Wali Kota

Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadia (TRIBUNNEWS.com)
2. Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono merupakan tokoh yang sudah ramai diperbincangkan masuk jajaran Menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Ia beberapa kali sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
Anak dari Susilo Bambang Yudhoyono itu, kini diketahui masih aktif sebagai Komanda Kogasma Partai Demokrat.
• Jokowi Sebut Izin FPI Mungkin Tak Diperpanjang hingga Ajukan Persyaratan

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pesannya setelah bertemu dengan Calon Presiden 01, Joko Widodo (Jokowi), Rabu (22/5/2019). (Capture Kompas TV)
3. Tsamara Amany
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany disebut masuk kriteria Jokowi.
Jelang Pemilu 2019, Tsamara Amany sempat bertugas sebagai juru bicara pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Joko Widodo - KH. Maruf Amin.
4. Nadiem Makarim
Kesuksesan mendirikan serta memimpin GOJEK membuat Nadiem Makarim digadang-gadang menjadi menteri muda Jokowi.
Pria 35 tahun itu, tak hanya sekali dipanggil Jokowi ke Istana.
Lulusan Harvard University ini, mendirikan Gojek pada 2011.
Kini, Nadiem Makarim sudah memiliki lebih dari 300 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
• Gibran Rakabuming Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, Jokowi: Kok Pada Bingung?
5. Yenni Wahid
Anak dari Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid yakni Yenni Wahid masuk bursa menteri muda.
Lulusan Universitas Trisakti ini, pernah menjabat sebagai staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti/Mariah Gipty)
WOW TODAY: