Temuan Kerangka di Banyumas
Kisah Misem, Ibu Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Banyumas, 5 Tahun Menanti Kepulangan Anaknya
Tiga dari empat kerangka yang ditemukan di Banyumas merupakan anak Misem yang telah lama dikabarkan merantau. Begini kisah pilu ibu korban.
Penulis: Vintoko
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Kisah pilu Misem (76), ibu korban pembunuhan satu keluarga yang kerangkanya ditemukan belakang rumahnya di Banyumas, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, Warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu harus merelakan kematian anak dan cucunya.
Seperti diketahui, identitas empat kerangka manusia di belakang rumah Misem akhirnya terungkap.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (29/8/2019), tiga dari empat kerangka tersebut merupakan anak Misem yang telah lama dikabarkan merantau.
Tiga orang itu, adalah Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46) dan Heri Sutiawan (41).
• 8 Fakta soal 4 Tengkorak di Banyumas, Dibunuh Bergantian, 5 Tahun Bungkam hingga Penantian sang Ibu
• Fakta Terbaru Kasus Penemuan Kerangka di Banyumas, Jasad Korban Ditumpuk di Kamar sebelum Dikubur
Sementara satu kerangka lain adalah cucunya, Vivin Dwi Loveana (22), anak dari Ratno.
Keempat korban itu dibunuh oleh anak kedua Misem, yakni Saminah (53) berserta tiga anak Saminah, Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).
Kisah pilu sang ibu korban Misem diceritakan oleh Sihad, yang merupakan mantan ketua RT 7 RW 3.
Sihad mengatakan Misem selalu menunggu dan berharap kedatangan anak-anak dan cucunya yang dianggap merantau.
Misem, kata Sihad, berharap anak-anak dan cucunya dapat pulang mengunjunginya di Banyumas.
Bahkan, Misem selalu menyiapkan hidangan lebaran dengan harapan sang anak dan cucu kembali.
Sihad menuturkan dirinya selalu melihat Misem memasak dalam jumlah banyak setiap lebaran.
"Mbah Misem itu selalu masak cukup banyak ketika lebaran. Dia memasak ketupat dan hidangan lain, berharap anak-anaknya itu pulang dari merantau," ujar Sihad, Rabu (28/8/2019) seperti dikutip dari TribunJateng.com.
• Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas, Pelaku Sempat Larang Korban Pulang
Tak hanya itu, Misem juga selalu membersihkan kamar-kamar kosong yang ada di rumahnya.
Menurutnya, Misem melakukan hal itu karena masih berharap anak-anaknya kembali dan berkumpul kembali.
Sihad mengatakan Misem tinggal sendiri di rumahnya sejak tahun 2014 hingga sekarang atau sudah 5 tahun menanti kedatangan sang anak dan cucu.
Penantian Misem menjadi sia-sia karena diketahui, anak-anak dan cucunya yang dianggap pergi merantau ternyata terkubur di belakang rumahnya sendiri.
Kronologi Penemuan Kerangka

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, awal mulanya kerangka ditemukan, oleh Rasman (63), warga setempat saat sedang membersihkan kebun di belakang rumah warga bernama Misem, Kamis (22/8/2019).
Cangkul yang digunakan Rasman mengenai kain dan tengkorak.
Karena masih ragu dan belum yakin telah menemukan tengkorak manusia, Rasman baru bercerita kepada keluarganya pada Sabtu (24/8/2019) pukul 06.30 WIB.
Selanjutnya temuan itu dilakukan ke kepala dusun diteruskan ke polisi.
• Kasus Penemuan Kerangka di Banyumas, Terungkap Pengakuan Pelaku yang Bunuh Korban karena Harta
Sedangkan empat kerangka itu, ditemukan dalam sebuah lubang dengan panjang 1,5 meter, lebar 1,2 meter dan kedalaman hanya sekitar 40 sentimeter.
Polisi lalu melakukan tes DNA dengan melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dan Polda Jawa Tengah.
Sedangkan identitas korban diketahui, tiga anak Misem, yakni Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41) dan anak dari Ratno yaitu Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).
Motif Pelaku

Motif empat pelaku membunuh korban dilatarbelakangi pertikaian soal harta sang ibu, Misem.
Sebab selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah (Minah) dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri.
"Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/8/2019).
Kakak beradik itu tinggal di lahan Misem seluas 298 meter persegi.
Di lahan itu ada dua rumah yakni rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban, serta rumah yang ditinggali empat pelaku.
"Saminah (Minah) sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan suaminya, ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah (Misem), seperti akan digunakan. Ini menimbulkan kemarahan Minah dan memicu kemarahan saudara-saudaranya," ujar Bambang. (TribunWow.com)
WOW TODAY: