Politik Pascapilpres
Singgung Jokowi sambil Gebrak Meja di ILC, Fahri Hamzah: Enggak Usah Bikin Masalah yang Tak Perlu
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sempat menggebrak meja saat membahas harapan rakyat kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
Jokowi pun diminta Fahri Hamzah agar tidak membuat masalah yang sebenarnya tidak perlu ada dan tak berdampak bagi rakyat.
"Tapi saban hari kita masih begini saja."
"Saya kira, membuka diskusi tentang 212 menurut saya sekadar untuk mengingatkan, wahai Pak Jokowi, lima tahun yang akan datang, enggak perlu bikin masalah yang tidak perlu ada," pesan Fahri Hamzah.
• Rocky Gerung Ungkap Makna Pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar: Maknanya Pasti Material
"Kalau mau ringankan beban Anda dengan konflik-konflik yang enggak perlu ada," imbuhnya.
Fahri Hamzah juga berharap Jokowi bisa segera bertindak tegas untuk pemerintahan, bukan fokus pada konflik yang tidak penting.
"Kumpulkan anak bangsa, persatukan kita semua, kita tinggalkan ini konflik-konflik kayak begini yang memang tidak ada, kita bereskan masalah ke depan, begitu caranya," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya (mulai menit ke-16.35):
Abu Janda Peringatkan Pendukung PA 212
Dalam acara yang sama, Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau Abu Janda memberi pesan pada para pendukung Presidium Alumni (PA) 212.
Abu Janda memberi pesan pada para pendukung PA 212 terkait pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar.
Gondangdia disebut sebagai istilah untuk menunjukkan pertemua antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Sedangkan, Teuku Umur disebut sebagai istilah untuk menunjukkan pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Abu Janda meminta agar pendukung PA 212 cepat sadar bahwa politik itu dinamis atau berubah-ubah.
"Tolonglah jangan telmi gitu loh, jangan suka telat mikir, jangan suka telat mikir, telat sadar bahwa politik itu dinamis," Abu Janda.
Pasalnya, hubungan antara elite-elite politik itu biasa saja.