Breaking News:

Tekini Daerah

Bunuh Junior ATKP karena Tak Pakai Helm, Pelaku Menangis Bersujud di Depan Ibu Korban: Saya Menyesal

Pelaku pembunuhan siswa taruna tingkat 1 Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Makassar yakni Muhammad Rusdi menangis menyesal.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.com/HIMAWAN)
Muhammad Rusdi (bersujud) saat meminta maaf kepada Mariati, ibu dari Aldama Putra Pongkala, taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar yang diduga tewas dianiaya olehnya, Rabu (10/7/2019). 

"Terdakwa sempat memanggil korban di barak enam lalu bertanya mengapa kau tidak pakai helm," kata Tabrani saat membacakan dakwaan di hadapan majelis hakim yang dipimpin Suratno.

Sempat Jadi Misteri, Ini Kronologi Hilangnya Mahasiswi Unpad 25 Hari hingga Ditemukan di Masjid

Pelaku lalu memerintahkan korban untuk bersikap taubat di mana kepalanya ditahan oleh sebuah botol.

Saat itu ada empat taruna yang menyaksikan korban dibawa ke barak Bravo 6.

Pada pukul 21.45 WIB korban lalu dipukul tepat di ulu hati yang menyebabkannya langsung tumbang.

Sementara saat korban dipukul, empat taruna diperintahkan untuk tidak menyaksikannya.

Ayah korban, Daniel, dalam sidang lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (1/7/2019), menuturkan pihak kampus dan rumah sakit mendapati keterangan anaknya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi.

"Sekitar jam sepuluh malam saya ditelepon kalau anak saya di rumah sakit. Saat tiba saya melihat anak saya ditutupi selimut. Informasi dari pengasuh ATKP, katanya anak saya terjatuh di kamar mandi," ucap Daniel saat ditanya majelis hakim.

Karena Putus Cinta Pemuda di Cilacap Berupaya Bunuh Diri Lompat Tower, sang Mantan Beri Tawaran

Muhammad Rusdi (21), terdakwa kasus penganiayaan yang berujung tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, saat hadir di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (24/6/2019) lalu.
Muhammad Rusdi (21), terdakwa kasus penganiayaan yang berujung tewasnya taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, saat hadir di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (24/6/2019) lalu. ((KOMPAS.com/HIMAWAN))

Akan tetapi ia melihat banyak kejanggalan saat melihat jasad anaknya di rumah sakit.

Saat itu ada beberapa luka memar di sekujur tubuh Aldama.

"Saya mengetahui bagian memar di muka, pelipis kanan, kening, bagian dada. Secara kasat mata saya tidak percaya kalau anak saya jatuh di kamar mandi. Makanya setelah itu saya langsung melapor ke polsek," jelasnya.

Dari situlah polisi melakukan penyelidikan dan menemukan fakta bahwa korban memang meninggal karena dianiaya.

Hasil autopsi mengungkapkan bahwa Aldama meninggal dunia karena mengalami gangguan pernapasan usai mendapatkan beberapa pukulan di bagian dadanya.

Demi Biayai Pengobatan sang Adik, Gadis Asal Kalbar Ini Berencana Jual Ginjalnya

(TribunWow.com)

WOW TODAY

Tags:
Kasus PembunuhanAkademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP)Makassar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved