Terkini Daerah
Kekeringan, Warga di Karawang Keluhkan Bantuan Air Bersih yang Belum Juga Ada
Arman (63) berjalan dari rumahnya membawa ember kosong ke sumur yang dibuat dengan menggali lubang di sungai yang mengering, untuk mengambil air.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Tentu saja ingin ada bantuan sumur," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Asep Wahyu mengatakan, kekeringan di Karawang mengancam 14 desa di tiga kecamatan, yakni tujuh desa di Kecamatan Tegalwaru, enam desa di Kecamatan Pangkalan, dan satu desa Kecamatan Ciampel.
"Total jiwa yang terancam kekeringan itu mencapai 22.755 jiwa," katanya.
• Batal Ijab, KUA Sebut Nenek dan Pemuda 19 Tahun di Pati Tetap Tak Bisa Menikah walau Pakai Cara Siri
Penanganan Asep menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang akan mengumpulkan sejumlah truk tangki untuk mengirimkan air bersih.
Di antaranya empat truk dari PDAM Tirta Tarum, satu truk air BPBD dan PRKP, serta satu water canon dari kepolisian.
"Kami sudah mengadakan rapat terbatas lintas instansi untuk penanganan kekeringan, mulai dari pemda, Polres Karawang, TNI, dan PDAM," katanya.
Sementara untuk jangka panjang, kata dia, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang akan membanguan penampungan tadah hujan di lima titik di Kecamatan Tegalwaru.
"Semua pihak tengah bergerak. Lalu Sekretaris Daerah (Sekda) juga akan menyurati industri untuk membantu penanganan air bersih," katanya.
Sawah terdampak Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Wawan Kuswandi mengatakan, sebanyak 512 hektar lahan pertanian di delapan kecamatan terancam kekeringan, yakni Telukjambe Barat, Jatisari, Batujaya, Pakisjaya, Cibuaya, Pangkalan, Tegalwaru, dan Cilamaya Wetan.
• TKN Sindir Prabowo soal Ada Relawan 02 yang Belum Terima Putusan MK, Singgung soal Jiwa Kepemimpinan
Pembagian debit air irigasi yang tidak optimal diduga salah satu penyebab ratusan hektar lahan terancam kekeringan.
"Kalau kita hitung beberapa hari lagi, jika air tidak masuk. Mungkin akan semakin meluas lahan yang terancam kekeringan," kata Wawan.
Di Karawang, kata dia, terbagi menjadi dua irigasi.
Pertama adalah teknis dan irigasi pedesaan.
Persoalan irigasi teknis adalah pembagian air dan irigasi pedesaan kering saat kemarau.
Wawan mengatakan, pembagian debit air di irigasi teknis terkendala karena petani yang berada di pembagian golongan 1, enggan memulai tanam.