Pilpres 2019
Singgung Sikap Elite Tiba-tiba 'Main Mata' dengan Penguasa, Pengamat Politik: Semua Jadi Dagelan
Pengamat Politik, Adi Prayitno menyebut sejumlah sikap parpol bertingkah 'dagelan' pasca-penetapan presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
Soal peluang Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Hendri Satrio menyebut hal itu bisa terjadi tergantung dengan keputusan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra.
Hendri Satrio menyebut jika sampai Prabowo masih memutuskan untuk menjadi oposisi, maka hal itu tidaklah mudah.
"Gerindra apakah mungkin? Itu mungkin saja terjadi. Memang tergantung Pak Prabowo."
"Tapi 15 tahun menjadi oposisi itu tidaklah mudah," ujar Hendri Satrio.
• Anggap Kekalahan Prabowo di MK Jadi Pendewasaan, Faldo Maldini: Perseteruan 01 dan 02 Tidak Abadi
Sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono 2009-2014 Partai Gerindra sudah menjadi partai oposisi pemerintah.
Demikian pula dalam periode 2014-2019 di masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Hendri Satrio menyebut di antara kader Gerindra pasti ada yang lelah dengan terus menjadi oposisi.
"Pasti ada kader-kader ataupun simpatisannya Gerindra yang 'dahaga'," tuturnya.
Prabowo-Sandi Bubarkan Koalisi
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto secara resmi membubarkan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang mendukungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Keputusan tersebut diambil melalui rapat internal bersama lima sekjen parpol dan sejumlah petinggi partai lainnya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).
• Tak Kaget Partai Mantan Koalisi BPN Gabung ke Jokowi, Gerindra: Kita Mendengar Ada Proposal Segala
"Sebagai sebuah koalisi yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di dalam Pemilihan Umum Presiden 17 April yang lalu, tugas Koalisi Adil dan Makmur dianggap selesai," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat memberikan keterangan pers di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).
"Oleh karena itu sejak hari ini beliau (Prabowo) menyampaikan ucapan terima kasih dan Koalisi Adil Makmur selesai," ucapnya pada Kompas.com.
• Jawaban Arsul Sani saat Ditanya Siapa Partai Oposisi yang Berpeluang Masuk Pemerintahan
Muzani menuturkan, dalam rapat tersebut Prabowo mengembalikan mandat dukungan sebagai pasangan capres-cawapres ke masing-masing partai politik.
Sebab, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutus perkara sengketa hasil Pilpres 2019.
Dalam putusannya, MK menolak seluruh dalil permohonan yang diajukan oleh tim hukum Prabowo-Sandiaga.