Breaking News:

Pilpres 2019

Singgung Sikap Elite Tiba-tiba 'Main Mata' dengan Penguasa, Pengamat Politik: Semua Jadi Dagelan

Pengamat Politik, Adi Prayitno menyebut sejumlah sikap parpol bertingkah 'dagelan' pasca-penetapan presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Capres dan Cawapres petahana, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Adi Prayitno menyebut sejumlah sikap partai politik (parpol) bertingkah 'dagelan' pasca-penetapan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.

Hal itu disampaikan Adi saat membicarakan sejumlah partai oposisi yang dinilai akan berpindah haluan untuk bergabung dengan kubu pemenang pilpres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Menanggapi itu, Adi justru mengaku merasa kasihan terhadap para pendukung oposisi.

Bicarakan Rekonsiliasi, Gerindra: Belum Apa-apa Omongin Kursi Menteri Malah Melukai Pendukung

"Ini kan enak betul pemilu kita. Sudah ada cebong dan kampret, kelahi berhari-hari, berbulan-bulan, kok tiba-tiba mereka islah dengan sharing power. Kan kasihan rakyatnya sebagai pemilih," ujar Adi, seperti dikutip TribunWow.com dari 'Breaking iNews, Senin (1/7/2019).

"Kalau mau jujur, 68 juta pemilih Pak Prabowo itu, itu adalah orang yang menghendaki Pak Jokowi diganti sebagai presiden."

"Kok tiba-tiba elitenya jumping. Ini kan ada konflik batin sebenarnya antara elite dengan pemilih,"sambungnya.

Terkait itu, Adi lantas menyinggung sejumlah sikap partai oposisi yang dinilai tengah 'bermain mata' untuk mendekati pemerintah.

Ia menegaskan, hal tersebut tak baik untuk proses demokrasi tanah air.

Tak Kaget Partai Mantan Koalisi BPN Gabung ke Jokowi, Gerindra: Kita Mendengar Ada Proposal Segala

Bahkan, dirinya memberikan sindiran kepada sejumlah partai yang sedang mendekati pemerintah.

"Ini iddah politiknya belum selesai, masih suasana panas, saling nyinyir masih terjadi di mana-mana, tapi tiba-tiba elite yang selama ini membuat gaduh tiba-tiba kemudian bermain mata dengan penguasa," jelas Adi.

"Ini enggak baik buat pmbelajaran demokrasi kita."

"Apa yang kita dapat dari demokrasi kita begitu ekstrem 10 bulan ini, nyaris enggak ada."

"Semuanya jadi dagelan," tegasnya.

Wanita yang Bawa Anjing dan Marah-marah di Masjid Ternyata Sempat Bersitegang dengan Beberapa Jemaah

Setelahnya, dirinya mempertanyakan terkait sikap para partai yang sebelumnya saling memberikan kritik.

"Untuk apa misalnya kelompok satu, kelompok dua saling menegasi?" kata Adi.

Halaman
1234
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Pilpres 2019Partai DemokratPartai Amanat Nasional (PAN)Prabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved