Breaking News:

Kabar Tokoh

Kuasa Hukum Kivlan Zen Sebut Sumber Dana Rp150 Juta Berasal dari Jasa Pembebasan Sandera di Filipina

Ketua tim penasihat hukum Kivlan Zen, Muhammad Indri angkat bicara soal uang senilai Rp 150 juta dalam yang diberikan kliennya kepada Iwan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen (tengah) tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Rabu (29/5/2019). Kivlan Zein diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan makar. 

Tonin menyebutkan kliennya saat itu memang memberikan uang Rp 150 juta namun bukan untuk pembelian senjata yang dituduhkan.

"Jadi memang betul ada Rp 150 juta atau Dolar Singapura yang mengalir kepada Hendri Kurniawan ataupun yang namanya Iwan itu pada tanggal 7 Maret 2019," ungkap Tonin.

Polri Tambah Pengamanan 9 Hakim MK selama Tangani Sengketa Pemilu 2019, Apa Saja?

Namun ia menuturkan uang tersebut digunakan untuk acara Super Semar.

"Tujuannya untuk mengenang Super Semar tanggal 11 Maret," kata pengacara mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) ini.

Dilanjutkannya, selain Iwan, memang Kivlan juga melakukan koodinasi dengan tersangka lain, TJ.

"Iwan menyatakan 'aku siap menyiapkan seribu orang'. Tidak jadi, tidak dapat orangnya sehingga akhirnya Pak Kivlan suruh cari yang namanya Tajudin (TJ) di suruh cari, Tajudin diberikan Rp 5 juta karena bisa menyiapkan orang untuk Bulan Mei," ujarnya.

Tonin lantas ditanyakan bagaimana hubungan Kivlan dengan empat tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan dalam pernyataan tersangka kerusuhan 21-22 Mei.

Diketahui tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Pengacara Kivlan Zen Akui Kaget dengan Tuduhan Eksekutor Kerusuhan 22 Mei: Biar Tuhan yang Bantu

Tonin lantas menjelaskan hubungan Kivlan dengan tokoh tersebut.

"Jadi kalau dengan Pak Gories Mere tidak ada hubungan, polisi kan, dengan Pak Budi Gunawan juga tidak ada hubungan karena polisi."

"Dengan Pak Luhut Pandjaitan, saya tidak tahu tapi kalau dengan Pak Wiranto, itu sudah jadi konsumsi publik kan, teriak-teriakan, tapi di belakang damai kok," jelasnya.

Disebutkannya pula pihaknya mengirim surat kepada Wiranto untuk meminta perlindungan hukum.

"Kami tadi hari ini menyerahkan surat kepada Pak Wiranto, meminta perlindungan hukum dan meminta jaminan penangguhan penanganan terhadap Pak Kivlan Zen."

"Yang ada beliau yang mau dibunuh, dalangnya ini Hendri Kurniawan, tukang bikin ceritanya," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 3.32

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kivlan ZenAksi 22 Mei 2019Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved