Sidang Sengketa Pilpres 2019
Beri Tanggapan soal Sidang MK, Ferdinand Hutahaean Sepakat soal 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi'
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya mengenai sidang sengketa Pilpres 2019 di MK.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
"Bagi kita tetap menunggu kepastian apa yang diputuskan MK," pungkasnya.
Lihat videonya di menit awal
Kesaksian Hairul Anas
Dikutip dari Kompas.com, di persidangan MK, saksi kubu 02 Hairul menuturkan ada materi yang menyinggung kecurangan dalam pelatihan untuk saksi yang digelar oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Hairul juga mengaku materi tersebut disampaikan Wakil Ketua TKN, Moeldoko.
"Training diadakan oleh TKN, saya diutus sebagai wakil Partai Bulan Bintang (PBB)," ujar Hairul dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019) dini hari.
Dalam pelatihan saksi itu, Hairul menyatakan mendapat beberapa materi pelatihan selama dua hari berturut-turut.
Di mana dalam slide materi pertama ada keterangan yang mengatakan bahwa kecurangan merupakan bagian dari demokrasi.
• Pernah Batasi Makan karena Komentar Body Shaming, Jessica Mila: Ada yang Nawarin Makan, Aku Marah
Ia menuturkan materi tersebut ditampilkan ketika Ketua Harian TKN Moeldoko memberikan paparannya.
Kemudian Hairul meminta materi yang dimaksud ditunjukkan dalam sidang karena materi ini masih bisa diunduh hingga sekarang.
"Saya perlu menunjukkan bahwa ada materi ini. Ini masih bisa di-download nanti saya tulis (tautannya)," kata Hairul.
Sebagai seorang caleg dari PBB, dirinya cukup kaget ketika mendengarkan dan melihat langsung materi tersebut.
Sebab ia keberatan bila kecurangan dianggap sebagai bagian dari demokrasi, akan tetapi Hairul harus mengikutinya lantaran sudah dimandatkan oleh partai.
Di materi kedua, Hairul menyatakan ada kapitalisasi kebijakan aspek pemerintah, yang menekankan bahwa pemerintah dengan status incumbent harus dimanfatkan maksimal untuk menjadi keuntungan.
Lalu Hairul bertanya-tanya terkait isi dari materi tersebut.
• Mahfud MD Nilai Hairul Anas Pintar dan Berani meski Kesaksiannya Mentah: Bisa Jadi Politikus Besar
