Terkini Daerah
Ini Alasan Petinggi KKB di Papua Serahkan Diri dan Nyatakan Ikut NKRI, Singgung Sikap TNI pada Warga
Telangga Gire (30) yang merupakan tangan kanan petinggi KKB Papua menyerahkan diri ke NKRI bersama dengan 3 rekannya. Ini alasan mereka serahkan diri.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Telangga Gire (30), tangan kanan petinggi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Goliat Tabuni, menyerahkan diri dan menyatakan bergabung pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sabtu (8/6/2019).
Diketahui, Goliat Tabuni adalah ajudan petinggi KKB yang tinggal di wilayah Puncak Jaya, Papua.
Dikutip dari Kompas.com, Telangga bersama dengan tiga rekannya, iningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27) sudah sejak lama ingin menyerahkan diri pada aparat.
Namun, mereka mengaku takut ditembak oleh TNI dan juga Polri yang selama ini mengawasi pergerakan kelompok separatis tersebut.
Telangga mengaku selama ini mengamati aktifitas TNI secara diam-diam.
Dilihatnya, aparat TNI kerap bersama masyarakat dan selalu bersikap baik.
Bahkan selama pengamatannya itu, Telangga tak pernah sekalipun melihat anggota TNI menyakiti masyarakat.
• Identitas Jasad Wanita di RSUD Karanganyar yang Pingsan di Candi Cetho Terungkap, Bukan Warga Bali

Selain banyak membantu masyarakat, TNI juga kerap membantu proses pembangunan jalan dan juga fasilitas lainnya di wilayah Papua.
Selain melihat sikap anggota TNI dan Polri yang tak pernah menyakiti masyarakat, alasan lain mengapa Telangga memutuskan diri untuk menyerahkan diri adalah tujuan KKB yang tak kunjung jelas.
Dijelaskan oleh Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Telangga bercerita bahwa selama ini ia tertipu oleh Goliat Tabuni, pimpinannya.
Goliat dan kelompoknya menyebut bahwa tidak akan lama lagi, Papua akan merdeka dan Telangga akan diberikan jabatan yang tinggi.
"Ternyata semuanya itu tipu-tipu saja. Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain," kata Aidi Sabtu (8/6/2019).
"Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," tambahnya.
• PDIP Sebut Bukan Pengkhianatan jika Demokrat dan PAN Pindah Koalisi dari Prabowo ke Jokowi
Tak hanya itu, Aidi juga menuturkan bahwa Telangga memikirkan masa depan anak-anak mereka agar mempunyai pendidikan yang lebih baik.
"Kami juga memikirkan anak-anak kami, mereka harus sekolah agar nanti hidupnya lebih baik tidak seperti saya. Kami mau kerja yang baik-baik agar anak-anak diurus menjadi orang yang berhasil," tambah Aidi.