Pilpres 2019
Rusuh Aksi 22 Mei 2019, Keluarga Ungkap Luka Fatal Korban Tewas saat Lihat Kondisi Jasadnya
Ayah Farhan, Syafri Alamsyah mengungkapkan ketika menjemput jenasah putranya di RSCM, di leher Farhan ada lubang berukuran kira-kira 1 cm.
Editor: Mohamad Yoenus
Liani mengaku, pihak keluarga pun mengaku ikhlas dengen kepergian Rizky.
"Kita ikhlasin saja, sudah takdirnya lah, kan dia melakukan itu untuk jihad," ujar Liani.
Juru Bicara RSUD Tarakan, drg, Reggy Sobari, mengatakan selain Rizky, Adam Nooryan juga menjadi korban meninggal dalam kerusuhan tersebut.
Pemuda berusia 19 tahun itu berasal dari Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.
Reggy mengatakan pada tubuh kedua korban ditemukan luka berbentuk bulat, satu di dada, satu di leher.
Namun, untuk memastikan penyebab kematian kedua korban, perlu dilakukan otopsi.
Kendati begitu, pihak keluarga memutuskan untuk langsung melaksanakan pemakaman Rizky pada hari yang sama, Rabu (22/05) di TPU Karet Bivak, tanpa proses otopsi.
• Setelah Bertemu Jokowi, Habibie Bandingkan Aksi 22 Mei dengan Kerusuhan 1998: Its Not True
Pasca kejadian, Komnas HAM mengunjungi beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan korban kerusuhan, termasuk tempat dilakukannya otopsi di RS Polri Kramat Jati.
Menurut, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, ada empat korban meninggal yang diotopsi di rumah sakit.
Berdasar temuan di lapangan, Taufan Damanik mengungkapkan beberapa orang diduga menjadi korban peluru tajam, merujuk pada luka mereka yang parah.
"Karena kami menemui korban-korban yang lain, bahkan yang ditembak dekat saja, peluru karet hanya [membuat] luka. Ada korban ditembak dalam jarak dua meter, dia hanya luka di dada," ujar Taufan Damanik.
"Jadi yang kami datangi kemarin di RS Polri Kramat Jati keterangan yang diberikan memang itu sebab peluru tajam," imbuhnya.

Dalam kunjungannya di beberapa rumah sakit, Komnas HAM menemukan adanya korban yang diduga terkena luka tembak di lengannya.
Sama halnya korban meninggal di RS Budi Kemuliaan, Farhan Syafero, yang jenazahnya dibawa pulang oleh keluarga setelah dirujuk ke RSCM.
"Belum sempat diotopsi, mereka berkeras di bawa pulang," kata dia.