Breaking News:

Pilpres 2019

Sebut Aksi 22 Mei Bom Waktu yang Dibangun Kubu 02, Yunarto Wijaya: Dari Dulu Kita Sudah Lihat Kok

Yunarto Wijaya mengatakan aksi yang dilakukan oleh demonstran di depan Gedung Bawaslu RI, pada Rabu (22/5/2019) sebagai bagian dari narasi kubu 02

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe
Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan aksi yang dilakukan oleh demonstran di depan Gedung Bawaslu RI, pada Rabu (22/5/2019) sebagai narasi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal tersebut dikatakanYunarto saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa, dikutip dari saluran Youtube Najwa Shihab, Rabu (22/5/2019).

Yunarto mulanya membahas mengenai pernyataan Prabowo soal aksi kerusuhan 22 Mei, di kediamannya di Kertanegara pada Rabu (22/5/2019) sore.

Ia lantas menyatakan pendapatnya, apakah pertanyaan Prabowo tersebut sebagai narasi yang menenangkan atau sebuah provokasi.

Sebut Prabowo sebagai Ksatria, Ruhut Sitompul Memintanya Dinginkan Suasana

Yunarto lalu menyebut hal tersebut sebagai bom waktu dari imbas yang dilakukan kubu 02.

"Kita harus lihat ini sebagai bom waktu yang terlihat sejak lama, ini hanya bagian dari pembangkangan pihak tertentu terhadap pranata hukum dan pranata sosial yang sudah disediakan oleh negara ini," ujar Yunarto.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan aksi yang dilakukan oleh demonstran di depan Gedung Bawaslu RI, pada Rabu (22/5/2019) sebagai narasi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan aksi yang dilakukan oleh demonstran di depan Gedung Bawaslu RI, pada Rabu (22/5/2019) sebagai narasi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Capture Trans 7)

Ia lalu mengatakan hal ini sudah dapat terlihat sejak dulu.

"Dari dulu kita sudah lihat kok, bagaimana KPU dari awal sudah dianggap curang, bagaimana situng KPU yang dibuat untuk bentuk transparansi terhadap masyarakat bahkan dianggap sebagai kecurangan," ungkapnya.

Tak Hanya Dirinya, Adian Napitupulu Sebut Tito, Luhut, dan Wiranto juga Dapat Ancaman Pembunuhan

"Ketika KPU dan Bawaslu sama-sama dianggap sebagai berkonspirasi, bahkan pranata sosial secara keilmuan, yang sudah selalu terjadi terhadap pemilu dan pilkada."

"Contoh yang saya alami langsung, dari quick count, itu diharamkan, artinya ini adalah proses yang secara kronologis ini sudah dimulai oleh pihak yang tidak percaya sama sekali dengan sistem pemilu, yang dibangun dengan sistim pranata hukum yang sosial jadi ini sudah sangat bisa diterka hasil KPU akan ditolak," ungkap Yunarto.

Lihat videonya di menit ke 4:45:

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto memberikan pernyataan soal aksi kerusuhan 22 Mei, di kediamannya di Kertanegara, pada Rabu (22/5/2019) sore.

Jawaban Yunarto Wijaya saat Diminta Najwa Shihab Bandingkan Pidato Jokowi-Prabowo soal Aksi 22 Mei

Ia tampak didampingi oleh calon wakil presiden (cawapres) 02 Sandiaga Uno, politisi PAN Hanafi Rais, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Ada pula dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) seperti Tedjo Edhy, Dahnil Anzar, dan Fadli Zon.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo tampak membacakan pernyataannya soal aksi 22 Mei melalui kertas yang ia baca, dikutip dari saluran Kompas Tv, Rabu (22/5/2019).

Halaman
12
Tags:
Peringatan DiniBMKGhujan lebathujan Petircuaca ekstrem
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved