Breaking News:

Terkini Daerah

Pengakuan Warga saat Rusuh Massa di Bawaslu, Temannya Tewas Jadi Korban setelah Ada Banyak Tembakan

Pengakuan warga saat rusuh massa di Bawaslu, Selasa (21/5/2019), ada banyak tembakan dan peluru yang berjatuhan sampai temannya jadi korban tembakan.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Massa bersiap membubarkan diri saat aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. 

"Saat saya telepon yang angkat dari pihak rumah sakit," ungkapnya.

Ia kemudian menuju ke rumah sakit dan mengetahui bahwa Farhan, tewas akibat luka tembakan.

"Luka di sini (sambil menunjuk dada) dan tembus ke belakang," kata Syarif.

Mengetahui kabar tewasnya Farhan, ia langsung mengantarkan jenazah korban ke rumah duka di Kampung Rawakalong, RT 3 RW 7 Grogol Limo, Depok.

"Pertama kali saya ketemu Bang Farhan Safero di Bandung mengantar ke rumahnya. Sekarang saya mengantar beliau dari rumah sakit ke rumahnya juga. Insyaallah beliau mati syahid," paparnya.

Prabowo-Sandi Disebut Bisa Menang jika 38 Ribu TPS Dibatalkan, BPN: Tidak Ada yang Tidak Mungkin

Massa bersiap membubarkan diri saat aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU.
Massa bersiap membubarkan diri saat aksi damai di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Aksi tersebut dalam rangka menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang telah diumumkan KPU. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kisah Warga Jadi Korban Kerusuhan Massa

Seorang warga, Dharma juga turut merasakan dampak kerusuhan yang terjadi di Bawaslu.

Dikutip dari Kompas.com, Farhan menuturkan bahwa melihat pembakaran ban di depan markas FPI di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat.

Di tempat itu pula, ada sejumlah warga yang menggunakan bom molotov.

Mengetahui ada bom molotov, ia kemudian mengecek kendarannya yang ada di luar.

"Saya curiga mobil saya kena, ternyata benar pas keluar mobil sudah kebakar," ujar Dharma Rabu (22/5/2019).

Melihat situasi tersebut, ia langsung masuk ke dalam rumahnya yang berada di asrama haji.

Meski sudah berusaha untuk mengamankan diri, ia masih diselimuti ketakutan lantaran ratusan massa berteriak dan meminta semua warga keluar dari rumah.

"Warga ditantangin keluar, kita enggak mau, tetap di dalam mengamankan diri," kata laki-laki berusia 40 tahun itu.

"Ratusan (orang) ada kali, ya. Kami dipaksa keluar, diteriaki macam-macam," katanya.

Terjadi Kericuhan dalam Aksi 22 Mei, Dahnil Anzar: Yang Tanggung Jawab Tentu yang Lakukan Provokasi

Polisi membubarkan ratusan massa yang masih berunjuk rasa didepan kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Menurut pantauan Kompas.com dilokasi, ratusan massa mulai dibubarkan karena merusak pagar besi yang diletakkan kepolisian di depan kantor Bawaslu RI pada pukul 22.15 sambil menyanyikan lagu Pak polisi tugasmu mengayomi, berulang kali.
Polisi membubarkan ratusan massa yang masih berunjuk rasa didepan kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019). Menurut pantauan Kompas.com dilokasi, ratusan massa mulai dibubarkan karena merusak pagar besi yang diletakkan kepolisian di depan kantor Bawaslu RI pada pukul 22.15 sambil menyanyikan lagu Pak polisi tugasmu mengayomi, berulang kali. (KOMPAS.com/ TATANG GURITNO)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved