Terkini Daerah
Pengakuan Warga saat Rusuh Massa di Bawaslu, Temannya Tewas Jadi Korban setelah Ada Banyak Tembakan
Pengakuan warga saat rusuh massa di Bawaslu, Selasa (21/5/2019), ada banyak tembakan dan peluru yang berjatuhan sampai temannya jadi korban tembakan.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang warga, M Syarif Al Idrus membeberkan pengakuannya saat melintas di sekitar lokasi demo massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Selasa (21/5/2019).
Dalam pengakuannya itu, ia menjelaskan bahwa mendengar banyak suara tembakan sampai mengetahui temannya, yakni Farhan Safero (31) tewas tertembak.
Dilansir oleh TribunWow.com dari WartaKotalive.com, M Syarif mengungkapkan bahwa ia dengan temannya, Farhan saat itu sedang bertugas menjaga rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq.
Mereka berdua diketahui merupakan anggota Majelis Taklim Nurul Mustofa.
"Kami termasuk almarhum enggak ikut aksi di Bawaslu, melainkan lagi berjaga di markas besar FPI di Petamburan," kata M Syarif Al Idrus, Rabu (22/5/2019).
"Kami menjaga rumah Habib Rizieq," sambungnya.
Sekitar pukul 24.00 WIB Selasa (21/5/2019), ia bersama beberapa rekannya berangkat dari arah Bekasi Timur menuju ke Petamburan.
Saat tiba di Petamburan, sekitar pukul 02.00 WIB ada pertengkaran antara massa dan juga aparat kepolisian.
"Massa dipukul mundur. Aparat masuk ke markas (FPI) dan terjadi baku hantam," papar Syarif.
• Soal Kericuhan dalam Aksi Massa, Jusuf Kalla Minta Prabowo-Sandi Turut Tenangkan Masyarakat

Saat itulah, Syarif mengaku mendengar banyak suara tembakan.
Ia juga melihat peluru yang berjatuhan.
"Banyak suara tembakan bahkan ada selongsong peluru berjatuhan. Ada sekitar 15 (selongsong)," cerita Syarif.
Mengisahkan soal suara tembakan yang ia dengar, ia lantas melanjutkan ceritanya soal kematian rekannya, Farhan.
Dijelaskan oleh Syarif, saat itu ia tidak bersama dengan korban Farhan Safero.
Ia baru mendengar kabar Farhan tertembak setelah mencoba menghubungi korban.