Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Soal Kericuhan dalam Aksi Massa, Jusuf Kalla Minta Prabowo-Sandi Turut Tenangkan Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut serta menenangkan masyarakat.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini
Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara atas adanya kericuhan dalam aksi massa 22 Mei.

Diberitakan TribunWow.com dari siaran di saluran YouTube tvOneNews, Rabu (22/5/2019), Jusuf Kalla meminta pasangan calon presdien dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut serta menenangkan masyarakat.

"Semua pemimpin bangsa termasuk Pak Prabowo, Pak Sandi, untuk ikut serta menenangkan masyarakat ini," ujar Jusuf Kalla.

"Karena ini kalau apabila terjadi kerusuhan maka kerugiannya pada kita semua," sambung dia.

Anies Baswedan Sebut Ada 6 Orang Meninggal Dunia akibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Polri: Masih Dicek

Jusuf Kalla menyebutkan, kerusuhan tersebut bahkan juga bisa berdampak pada kerugian ekonomi.

"Ekonomi kita secara keseluruhan. Dan masyarakat akan kena," ungkap dia.

Jusuf Kalla juga menyebutkan, masyarakat harusnya mengingat peristiwa 98.

Kerusuhan di Sekitar Gedung Bawaslu, Polisi Sita Amplop Berisi Uang dari Massa

Pasalnya, saat itu krisis moneter terjadi karena adanya kerusuhan massa.

"Ingat peristiwa 98, krisis terjadi apabila terjadi itu. Dan semua rakyat akan kena akibat kerusuhan-kerusuhan seperti ini menyebabkan krisis ekonomi," kata Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla meminta agar masyarakat tenang dan tidak ikut serta dalam aksi.

Terjadi Kericuhan dalam Aksi 22 Mei, Dahnil Anzar: Yang Tanggung Jawab Tentu yang Lakukan Provokasi

Simak videonya:

Kericuhan di Aksi Damai

Sementara itu diberitakan sebelumnya, kericuhan massa bermula saat polisi mencoba untuk membubarkan massa yang melakukan aksi demo pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).

Massa dibubarkan lantaran mencoba untuk merusak pagar besi yang telah di pasang oleh polisi.

Tepat pukul 22.15 WIB, massa yang melakukan aksi damai tiba-tiba mencoba merusak pagar besi tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved