Pemilu 2019
Gerindra Tolak Tandatangani Penetapan Hasil Rekapitulasi: Pilpres Kami Tolak, Pileg Minta Perbaiki
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa yang ditolak oleh partainya adalah hasil dari pilpres dan pileg di sejumlah provinsi.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Saksi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni Partai Gerindra menolak untuk menandatangani berkas penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa yang ditolak oleh partainya adalah hasil dari pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) di sejumlah provinsi.
Dirinya juga menyatakan pihaknya meminta adanya koreksi disejumlah wilayah lainnya.

• Hasil Rekapitulasi KPU Jokowi 55,49% Vs Prabowo 44,51%, Lihat Selisih Perbedaan dengan Quick Count
Hal itu disampaikan Riza Patria saat mengahdiri pleno akhir rekapitulasi di kantir Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (21/5/2019) dini hari.
"Bukan (tolak hasil pileg), hasil pilpres kami menolak. Kalau pileg, kami minta perbaikan ada beberapa provinsi," ujar Riza Patria.
"Kami minta dikoreksi seperti Papua ada beberapa lebih dari 5 kabupaten supaya kami minta ada pemungutan suara ulang," sambungnya.
Selain Partai Gerindra, partai koalisi paslon 02, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Berkarya turut menolak untuk menandatangani.
• Jurkamnas BPN Beri Contoh Kecurangan Pemilu 17 Juta DPT Tuyul, TKN Sebut Data Bodong
Dikutip dari Tribunnews.com, terkait hasil rekapitulasi Pemilu 2019 turut ditanggapi oleh sejumlah saksi perwakilan dari BPN.
Saksi dari BPN, Aziz Subekti menuturkan memberikan apresiasi kepada penyelenggara pemilu.
Akan tetapi pihaknya mengatakan tak dapat menandatangani dokumen tersebut.
"Kami menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggara pemilu. Tetapi mohon maaf, kami tidak bisa menandatangani dokumen hasil rekapitulasi ini," kata Aziz Subekti di ruang sidang pleno KPU RI, Jakarta, Selasa (21/5/2019) dini hari.
"Kami, saya Azis Subekti dan Pak Didik Haryanto sebagai saksi dari BPN 02 menyatakan menolak hasil pilpres yang telah diumumkan," kata Azis
Sedangkan DPP Berkarya, Badaruddin Andi Picunang Jjuga menolak menandatangai dengan alasan belum adanya instruksi dari pimpinan.
"Mohon maaf, kami juga belum bisa menandatangani berkas. Kami sebagai partai yang mendukung Prabowo-Sandi, ikut keputusan dan belum ada instruksi dari pimpinan," jelas dia.
Hal yang senada juga disampaikan oleh saksi dari PKS dan PAN.
"Mohon maaf, kami merasa perjuangan masih bisa kami lanjutkan di tingkat berikutnya. Jadi, kami tidak menandatangani dokumen," kata mereka.
• Ini Alasan Bawaslu Tolak Melanjutkan Laporan yang Diajukan BPN soal Dugaan Kecurangan Kubu 01
Sementara saksi perwakilan dari paslon 01, Jokp Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, menandatangani berkas penetapan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.
Berita acara hasil rekapitulasi suara ditandatangani oleh PKB, PDI-P, Golkar, Nasdem, Garuda, PPP, PSI, Demokrat, PBB, dan PKPI.
Selain itu juga ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU.
Hasil Rekapitulasi Real Count KPU
Penyelenggara pemilu, KPU telah mengumumkan hasil resmi real count Pilpres 2019.
Rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional pilpres meliputi 34 provinsi dan 130 wilayah luar negeri pada Selasa (21/5/2019) dini hari.
Dari rilis yang diterima TribunWow.com, paslon 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin memiliki suara lebih unggul dari paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
• Rekapitulasi Hasil Pileg KPU: 9 Parpol Lolos Parlemen, PDIP Unggul Disusul Gerindra dan Golkar
Jokowi-Ma'ruf unggul 55,49 persen dengan perolehan 85.617.892 suara.
Sementara Prabowo-Sandi raih 44,51 persen dengan perolehan 68.686.573 suara.
Kendati demikian, belum ada pengesahan secara formal oleh KPU di tingkat nasional.
Sementara berdasar quick count lembaga survei Denny JA, keunggulan sama juga diberikan untuk Jokowi-Ma'ruf.
Lembaga survei Denny JA, paslon 01 mendapatkan 55,71 persen, sementara Prabowo 44,29 persen.
Berdasar quick count lembaga survei CSIS dan Cyrus turut memberikan hasil dengan paslon 01 lebih unggul dari paslon 02.
Jokowi ma'ruf mendapat suara 55,62 persen sementara Prabowo-Sandi mendapat 44,38 persen.
Bedasar quick count lembaga surbei Litbang Kompas, perolehan suara juga dimenangkan paslon 01.
Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 54,45 persen sementara Prabowo-Sandi memperoleh 45,44 persen.
(TribunWow.com/Atri/Roifah)
WOW TODAY: