Pilpres 2019
Reaksi Ruhut Sitompul saat Ditanya soal Rencana Aksi 22 Mei, Justru Bersikap seperti Wiranto
Ruhut Sitompul dianggap bersikap seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto saat ditanya soal 22 Mei.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul, dianggap bersikap seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto.
Hal ini terjadi saat Ruhut Ritompul menjadi narasumber di acara 'Kompas Petang', Minggu (19/5/2019).
Mulanya, ia ditanya oleh pembawa acara 'Kompas Petang', Aiman Witjaksono, soal pemilihan umum (pemilu) yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Mei mendatang.
"Bung Ruhut apa yang bisa Anda sampaikan dari apa yang kemudian berkembang saat ini?," tanya Aiman.
Ruhut lalu menjawab bahwa saat ini kondisi di Indonesia masih dalam taraf aman.
• Sindir Kubu 02 soal Bawaslu Putuskan KPU Melanggar Prosedur, Ruhut Sitompul: Terbuka Kan Semua Mata
"Ya kalau saya hanya yang bisa saya sampaikan suasana sekarang politik Indonesia istimewa Jakarta kita berterima kasih pada TNI Polri, baik Pak Tito Kapolri dan Pak Hadi (Panglima TNI)," ujar Ruhut Sitompul.
"Semuanya sudah aman jadi seluruh rakyat Indonesia jangan takut, 22 Mei nanti semua akan kondusif, tenang-tenang saja, memang lebih baik kita di rumah," tambahnya.
Saat menjawab hal itu, Aiman lalu memotong bahwa jawaban Ruhut dinilai sama dengan Menkopolhukam Wiranto.
"Ruhut Sitompul jadi Kemenkopolhukam?," tanya Aiman.
Ruhut langsung tertawa terbahak mendengar pernyataan dari Aiman tersebut.
Ia lalu berkelit bahwa apa yang dikatakannya itu merupakan sikap dari Wiranto.
• Waspadai Penumpang Gelap pada 22 Mei 2019, Wiranto: Ada Pihak-pihak Tertentu yang Tak Mau Kalah
"Enggak," jawab Ruhut.
"Saya tanya sebagai TKN jadi gimana bukan Kemenkopolhukam," tanya Aiman lagi.
Ruhut pun masih tertawa dan belum berhenti mendengar pernyataan dari Aiman.
"Enggak ini penting, kan kebetulan mohon maaf, Aiman-Aiman ini sahabat saya paling hebat ini," jawab Ruhut.
"Aiman kan suasana di sana kawan-kawan di sana itu tempramen rada panas," tambahnya.
Ruhut lalu menjelaskan apa yang dimaksud dengan tempramen yang agak panas jelang pengumuman pemilu oleh KPU.
"Kan ya macam-macam, people power lah, ini macam-macam kita harus mengerti itu karena kalau kita di posisi mereka juga kan bisa-bisa aja ada yang begitu," kata Ruhut.
• Peringatkan Para Tokoh, Wiranto: Kalau Enggak Mau Berurusan dengan Polisi Jangan Ngomong Macam-macam
Mantan politisi Demokrat ini lalu menyinggung soal kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang dinggap terlalu cepat klaim kemenangan.
Namun juga cepat untuk menurunkan prosentase klaim kemenangan.
"Tapi paling tidak hitungan jam waktu deklarasi di Kertanegara kami sudah menang 62 persen, wah C1 gila hitungan jam bisa langsung tahun 60 persen," ujar Ruhut.
"Kayak pemain sulap saja kan. Tapi beberapa hari yang lalu di salah satu hotel di Jalan Sudirman Sandiaga Uno sudah bilang kemenangan kami sekarang 54 persen."
"Ini cepat banget naik turunnya, aku takut nanti tanggal 22 akhirnya kami kalah 44 persen," sindir Ruhut.
Lihat videonya menit ke 3.15:
Asal angka 62 persen dan 54 persen
Diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria membeberkan darimana asal angka 62 persen dan 54 persen yang disampaikan Calon Presiden Prabowo Subianto saat menyatakan klaim kemenangan.
Hal tersebut seperti tampak dalam siaran langsung program Rosi yang tayang di KompasTV, Kamis (16/5/2019).
Mulanya, Rosi membahas soal klaim kemenangan Prabowo dalam pidatonya di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
"Pak Prabowo kemarin yang paling terakhir itu mengklaim kemenangan sebesar 54 persen, sebelumnya 62 persen," kata Rosi.
Ia lantas menunjukkan dua cuplikan video deklarasi kemenangan Prabowo.
• Di Depan Jokowi, Oesman Sapta Odang Sebut Wiranto Penyebab Kekalahan Pileg Hanura
Video pertama memperlihatkan klaim Prabowo pada 17 April 2019, beberapa jam setelah pencoblosan.
Di video tersebut Prabowo mengklaim bahwa dirinya sudah menang dengan perolehan suara 62 persen.
Sementara video selanjutnya menunjukkan Prabowo sedang berpidato di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019".
Di pidatonya itu, Prabowo menyatakan menang dengan perolehan 54,24 persen suara.
"Pak Prabowo sudah menyatakan menang pemilu, paling tidak yang tercatat sudah empat kali Pak Prabowo menyatakan menang pemilu," kata Rosi begitu video tersebut selesai diputar.
Rosi lantas menyebut angka-angka 62 persen dan 54 persen yang diklaim Prabowo.
Menanggapi itu, Riza Patria membeberkan asal muasal angka tersebut berasal.
• Karena Ani Yudhoyono, Sejumlah Elite Demokrat Ini Putuskan untuk Mundur dari Koalisi Prabowo-Sandi
"Saya ingin menjelaskan lebih awal. 62 persen itu masuk berdasarkan SMS yang masuk. 54,24 persen yang kemarin diumumkan, itu berdasarkan C1 yang masuk sejumlah 54,91 persen," ungkap Riza Patria.
"Memang belum 100 persen yang masuk, tapi basisnya sudah berdasarkan C1 yang kami terima, kami verifikasi, kami validasi. Itulah hasilnya," papar dia.
Riza Patria menilai, mendeklarasikan kemenangan adalah hak, dan itu diizinkan oleh aturan yang berlaku.
"Hak kami, hak juga 01, hak Nasdem sekian persen, Gerindra sekian persen. Itu hak kami. Maka itu kami sampaikan di forum beberapa hari lalu," ujar dia.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Ananda)
WOW TODAY: