Terkini Daerah
Bekerja Selama 7 Bulan dan Tak Dapat Gaji, PRT di Bali Justru Disiram Air Panas oleh Majikan
Nasib nahas menimpa Eka Febriyanti (21), seorang pembantu rumah tangga (PRT) di Gianyar, Bali.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Astini Mega Sari
Namun pada saat sang majikan menganiaya Santi, Erik, sekuriti di kediaman sang majikan diketahui tak ikut terlibat.
"Kami baru tahu Santi juga terluka. Katanya pernah dibakar pakai korek api," ujar Fairan.
• Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Mayat Wanita Termutilasi di Malang, Bukan Korban Pembunuhan
Pada saat kejadian, Santi menyiramkan air panas ke tubuh Eka lantaran dipaksa oleh majikannya.
"Dia mengakui melakukan hal itu karena takut. Jika tidak menyiram kakaknya, dia juga akan disiram air panas. Jadi dia melakukan itu di bawah tekanan," ungkapnya.

Kondisi Korban
Kombes Pol Andi Fairan menjelaskan bahwa Eka dan Santi saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"S juga sudah kita adakan pemeriksaan kesehatan tapi tidak kita rawat. Bekas-bekas luka masih ada dalam tubuh korban. Kami melihat asisten rumah tangga ini mendapat hukuman (penganiayaan) jika melanggar dalam menjalankan tugasnya sebagai asisten," sebut Andi Fairan dikutip dari TribunBali.com.
Sementara, Eka saat ini masih mengalami trauma psikis.
"Pihak kami melihat korban, EF itu saat ini dalam tekanan psikis. Cuma sekarang udah ditangani dengan baik dan sudah ditangani RS Bhayangkara, jadi secara psikis juga diobati. Karena negara melindungi korban KDRT," lanjutnya Kamis (16/5/2019).
• Pernah Potong Lidah Pacar dan Diusir Warga, Ini Kata Tetangga Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang
Saat ini pihak kepolisian masih menunggu proses visum.
Namun secara kasat mata korban menderita luka yang cukup berat dan berada di sekujur tubuhnya.
Mulai dari kepala, leher sampai punggung EF yang semuanya hampir melepuh.
"Jadi saya lihat tingkat lukanya cukup parah. Karena itu dokter putuskan rawat inap," sambung Fairan.

Kedua Pelaku Jadi Tersangka
Desak Made Wiratiningsih ditetapkan menjadi tersangka bersama dengan satpam rumah, Kadek Erik yang juga membantu kekerasan tersebut.