Pilpres 2019
TKN Klaim Suara Jokowi-Ma'ruf Capai 80 Juta, BPN Prabowo-Sandi: Bisa Dibayangkan Tidak?
Anggota BPN, Vasco Ruseimy menanggapi soal Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf yang mengklaim mendapat 80 juta suara.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy menanggapi soal Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf yang mengklaim mendapat 80 juta suara.
Dilansir TribunWow.com, tanggapan itu disampaikan oleh Vasco melalui program Prime News di CNN Indonesia, Senin (13/5/2019) malam.
Mulanya pembawa acara menanyakan kepada Vasco apakah pihaknya masih mempercayai perolehan suara 62 persen sebagai kemenangan Prabowo-Sandi.
Dengan tegas Vasco menyatakan keyakinannya.
"Ya masih yakin kita," ujar Vasco.
• Klaim Jokowi-Maruf Raih Suara 80 Juta Lebih di Pilpres 2019, TKN: Prabowo-Sandi Tak Bisa Susul
Sebab BPN sendiri memiliki satgas dan relawan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang mengiring proses pengumpulan suara.
"Dari BPN sendiri kita memiliki dari total 800 ribu TPS itu, minimal 2 per TPS kami punya satgas dan relawan yang bergerak, semua bergerak tanpa mengenal lelah dan tanpa dibayar," jelas Vasco.
"Dari partai juga, dari relawan juga, dari satgas juga," sambungnya.
Ia menegaskan bahwa dari dari satgas dan relawan yang berada di lapangan itu lah pihaknya memiliki data yang valid.
Untuk itu Vasco menerangkan, jika kubu 01 mengklaim atas perolehan 80 juta suara lebih, maka hal itu sah-sah saja.
"Di situlah kita mendapat data yang fix dan valid," tegas Vasco.
"Sah-sah saja, silakan kalau dari kelompok sebelah mengklaim sudah menerima 80 juta suara itu," tambahnya.
• Ungkap Pertemuannya dengan Pejabat, Fahri Hamzah: Suruh KPU dan Bawaslu Itu Ngomong Lebih Banyak
Terkait klaim perolehan suara oleh kubu 01, Vasco lantas menyinggung soal laporan kecurangan yang telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ia menyebut bahwa kecurangan yang telah dilaporkan itu terjadi di wilayah yang dikabarkan memenangkan Jokowi-ma'ruf.
"Tapi bisa dibayangkan tidak? Pada saat misalnya provinsi-provinsi yang katanya mereka itu menang, yang sudah juga kita laporkan ke Bawaslu, kita punya mengirimkan data 73 ribu tindak kecurangan lo," papar Vasco.
• Penyebab Kematian Ratusan KPPS Pemilu 2019 Mulai Terkuak, Ini Kata Kemenkes dan Dokter Ani Hasibuan