Kabar Tokoh
Pertanyakan Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Negara Bisnis Apa dengan Kebohongan Orang?
Fahri Hamzah mulanya menjelaskan kepada Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP, Ifdhal Kasim bentukan tim hukum yang dinilai Fahri subjektif.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan mengenai kasus aktivis Ratna Sarumpaet yang menurutnya terlalu dilebih-lebihkan dalam proses hukumnya.
Diketahui Ratna Sarumpaet terjerat kasus penyebaran hoaks yang dilakukannya saat mengaku dipukuli padahal lebam karena melakukan operasi plastik.
Hal itu dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Kompas TV, Minggu (12/5/2019).
Fahri Hamzah mulanya menjelaskan kepada Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP, Ifdhal Kasim bentukan tim hukum yang dinilai Fahri subjektif.
"Ini apa yang dilakukan dengan tim itu kecenderungannya adalah akan memberikan kewenangan yang di luar undang-undang," ujar Fahri.
• Pengakuan Bibi HS, 5 Mobil Polisi Intai sang Keponakan yang Ancam Penggal Jokowi dari Subuh
"Lo nanti kan Anda akan meneliti, Anda datang ke Toko Buku Gramedia, Anda baca pikiran orang Anda akan tengok itu internet itu ada Twiter-Twitter si ini saja kita target, si ini kita target, itu kan subjektif. Itu kan perlakuan orang," jelas Fahri.
Fahri lalu menyinggung mengenai kasus Ratna Sarumpaet yang sidangnya belum lama dihadirinya.
"Hei Pak Jaksa, saya barusan dari sidangnya Ratna Sarumpaet, orang itu cuma berbohong 'muka saya lebam' dia bilang di hajar orang ternyata di operasi plastik, urusannya (negara) apa?, Orang setiap hari bohong kok, banyak, Anda tonton infotainment tiap hari orang bohong," ujar Fahri.
• TERBARU Real Count KPU Data Masuk 100% di Bangka Belitung, Jokowi Vs Prabowo, Siapa Lebih Unggul?
Ditanyakan Fahri mengapa negara begitu mengurusi kebohongan hidup pribadi orang lain.
"Terus ngapain negara ngurusin orang bohong pribadi begitu? Negara punya bisnis apa dengan kebohongan orang? Kan ini, tapi itu dipilih karena dia oposisi, kerja kritis, sudahlah ini kita tahu semua, lagi main kita ini, makanya jangan bikin permainan liar, pake saja institusi yang ada," ungkap Fahri.
"Saya kira ini reaksi yang memperlihatkan keberlebihan ya, soal Ratna Sarumpaet kan memang melanggar Undang-Undang," ujar Ifdhal merespon.
"Undang-Undangnya apa? Orang bohong, bohong melanggar Undang-Undang, pasal mana?," tanya Fahri.
"Pasal yang sedang dituduhkan ini," ujar Ifdhal.
Fahri kembali menyinggung bahwa ada mindset totaliter yang tengah terjadi.
• Isi Pesan WA Terbongkar, Ratna Sarumpaet Tak Cuma Kirim Foto Lebam ke Fadli Zon tapi Juga Minta Uang
"Enggak ada, masa orang bohong melanggar Undang-Undang, gimana sih, masalahnya ada mindset totaliter itu muncul yang baru dalam negara, totaliter itu begini, negara lebih mengerti daripada rakyat, aku akan menentukan pikiran pada dirimu, kami akan menyeleksi yang benar dan mana yang tidak benar dari pikiranmu, itu totaliter," jelas Fahri.
• Ferdinand Hutahaean Bocorkan Perolehan Kubu 02 di Data Demokrat: Internal Kami Pak Prabowo Bukan 62