Breaking News:

Kabar Tokoh

Gerindra Minta Demokrat Mundur Koalisi karena Tak Jelas, Ferdinand Hutahaean: Tunggu Sikap Kami

Ferdinand mengatakan bahwa Arief tak perlu berbicara seperti itu lantaran Demokrat pasti akan mengambil sikap.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). 

Arief juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak keberatan jika nantinya Demokrat keluar dari koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Pasalnya, menurut Arief, Demokrat selama ini juga tidak memberikan pengaruh dalam memenangkan Prabowo-Sandi dalam kontestasi Pilpres 2019.

Arief menilai, keberadaan Partai Demokrat di koalisi justru membuat suara Prabowo-Sandi menurun.

"Monggo keluar aja deh, wong nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lo," papar Arief.

Terkait pernyataan jaminan hukum Jokowi pada SBY, Arief menilai sang capres petahana tentu akan akan bisa menjamin keluarga SBY tak akan diproses hukum oleh KPK.

"Sebab Kangmas (Jokowi) itu selama ini jelas sangat mendukung pemberantasan korupsi. Dan saya yakin nasibnya Demokrat akan seperti kayak tokoh aswatama setelah Perang Bharatayudha. Enggak diterima di mana-mana dan nanti juga oleh koalisi parpolnya Ibu Mega akan ditolak masuk koalisi dan enggak ada yang mau koalisi sama Demokrat tuh," ungkap dia.

Presiden SBY.
Presiden SBY. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Sebelumnya, Partai Demokrat dan SBY juga mendapatkan tudingan serupa dari Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (9/5/2019), Kivlan Zen mengatakan Partai Demokrat berusaha menjegal calon presiden kubu 02 Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu diungkapkan Kivlan Zen di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).

Ia menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto agar gagal menjadi capres di Pilpres 2019.

"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya li**k. Sampaikan saja bahwa SBY li**k," ujar Kivlan.

Reaksi TKN soal Ucapan Kivlan Prabowo Dijegal SBY agar Gagal Jadi Presiden, Sebut Ada yang Kalap

Kivlan juga mengatakan bahwa SBY merupakan juniornya yang ia didik.

"Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya li**k, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Ananda)

WOW TODAY:

 

Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved