Breaking News:

Kabar Tokoh

Gerindra Minta Demokrat Mundur Koalisi karena Tak Jelas, Ferdinand Hutahaean: Tunggu Sikap Kami

Ferdinand mengatakan bahwa Arief tak perlu berbicara seperti itu lantaran Demokrat pasti akan mengambil sikap.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Divisi Advoasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, memberikan tanggapan mengenai pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, yang meminta Demokrat mundur dari partai koalisi kubu 02.

Diketahui sebelumnya Arief menuturkan Demokrat lebih baik mundur dari koalisi lantaran tidak memiliki sikap politik yang jelas.

Ferdinand mengatakan bahwa Arief tak perlu berbicara seperti itu lantaran Demokrat pasti akan mengambil sikap.

Namun sikap itu akan diumumkan saat Pemilihan Presiden 2019 selesai.

"Pesan saya, Arief Poyuono tidak perlu berbicara seperti itu, karena Partai Demokrat tentu akan mengambil sikap ketika pilpres ini usai. Tunggu sikap kami," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/5/2019).

Ferdinand juga mengatakan bahwa Arief lebih baik berjuang memenangkan Prabowo daripada berkomentar yang tidak bermutu.

"Jadi Arief Poyuono tidak usah berkomentar sesuatu yang tak bermutu. Sebaiknya berjuang saja, bekerja keras memenangkan Prabowo daripada hanya komentar tak berguna," kata dia.

Tak Rela Lihat Prabowo Dapat Info Salah, Luhut Binsar Panjaitan: Nanti Kredibilitas Dia Terganggu

Ia justru kembali mempertanyakan apa yang telah dilakukan Arief untuk Prabowo-Sandiaga Uno menang.

"Dibandingkan dengan kader-kader Partai Demokrat, apa yang sudah dilakukan Arief," kata dia.

Arief Puyuono Tuding Demokrat

Sebelumnya, Arief Poyuono menuding Presiden Jokowi memberikan jaminan hukum pada keluarga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ia sebut banyak terlibat kasus korupsi.

Arief mencontohkan kasus korupsi proyek Hambalang.

"Saya tahu kok kenapa kayak undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Kangmas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi, kayak kasus korupsi proyek Hambalang," kata Arief.

Hal tersebut kemudian membuat Arief meminta agar Partai Demokrat keluar saja dari Koalisi 02.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi aja pake mencla mencle segala," ujar dia.

Reaksi TKN soal Ucapan Kivlan Prabowo Dijegal SBY agar Gagal Jadi Presiden, Sebut Ada yang Kalap

Halaman
12
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved