Breaking News:

Pemilu 2019

Usulkan Usut Ratusan KPPS Meninggal, Haris Azhar: Tapi Buru-buru Komisi Sudah Bantah Enggak Mau

Haris Azhar mengatakan sempat mengusulkan untuk mengusut peritiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture Catatan Demokrasi Kita di tvOne
Direktur Lokataru, Haris Azhar mengatakan sempat mengusulkan untuk mengusut peritiwa meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu 2019, Selasa (7/5/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Lokataru, Haris Azhar mengatakan sempat mengusulkan untuk mengusut peritiwa meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Haris dalam program acara Catatan Demokrasi Kita di tvOne, Selasa (7/5/2019) malam.

Mulanya Haris mengatakan dirinya sempat mengusulkan adanya pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF), namun tidak menyatakan pernah akan membentuk TPF.

Sebab menurutnya, TPF idelnya dibentuk oleh negara.

Selain Kritik Pemilu, Rocky Gerung Minta Ratusan KPPS Meninggal Diusut: Segala Kekacauan Perbaiki

Namun, melihat negara yang kurang memberikan respons terhadap peristiwa tersebut, Haris lalu mengusulkan pembentukan TPF kepada alternatif komisi yang memiliki kekuasaan untuk melakukan pemantauan pemilu.

"Tapi negara masih diam sampai hari ini lalu saya melihat alternatif komisi-komisi negara yang punya kekuasaan atau kewenangan untuk melakukan pemantauan," ujar Haris.

"Dalam konteks elektoral ada Bawaslu, dalam konteks soal pelayanan publik ada Ombudsman, tadi katanya surat-surat keterangan dari puskemas barang kali, dalam konteks lain-lain ada Komnas HAM, KPK, dan lain-lain," sambungnya.

Menurutnya sejumlah komisi tersebut memiliki dana untuk melakukan pemantauan terhadap proses pemilu.

Dari sebelum hingga pemilu selesai dilakukan.

Sejumlah Kritik Keras Fahri Hamzah soal Ratusan Petugas KPPS Meninggal: Gila Apa

Untuk itulah, Haris menyampaikan usulannya untuk mengusut peristiwa ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia.

"Kita tagih saja kenapa mereka jalan sendiri-sendiri, kan itu duit rakyat semua, yang meninggal rakyat, digabung saja," tegas Haris.

"Nah saya usulkan seperti itu, tapi buru-buru sejumlah komisi negara sudah bantah enggak mau, enggak mau, enggak mau."

"Idenya ya, substansinya, harus ada satu driving force (penggerak -red) yang bekerja, melihat, membongkar, menemukan pola," tambahnya.

Haris lalu mengatakan bahwa sebelumnya pada Pemilu 2014 juga terdapat sejumlah petugas KPPS yang meninggal dunia.

Namun saat itu tidak sebanyak petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2019.

Halaman
123
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved