Terkini Nasional
Budi Karya Tanggapi Maskapai Mahal dan Wacana Ganjil-Genap: Seolah Saya yang Susahkan Masyarakat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat suara soal adanya harga tiket maskapai yang mahal dan sistem ganjil genap jalur darat.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, angkat suara soal adanya harga tiket maskapai yang mahal dan sistem ganjil genap jalur darat.
Hal ini disampaikan Budi Karya saat menjadi narasumber di acara Kompas Bisnis, pada Selasa (7/5/2019).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal prediksi harga tiket pesawat yang mahal sehingga mengakibatkan penurunan penumpang.
Para penumpang akan beralih ke jalur darat.
Namun, di jalur darat, masalah yang akan muncul adalah soal polemik sistem ganjil genap masuk tol.
• Menhub Pastikan akan Turunkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat: Saya Diberi Waktu Seminggu
"Dengan mahalnya harga tiket, diprediksi penumpang yang menggunakan maskapai ini akan turun 2 persen nah tapi memang sebagian katanya nanti akan pindah ke jalur darat kan sudah selesai Tol Trans Jawa pak," ujar pembawa acara.
"Nanti akan ada rencana juga nanti ganjil genap rencananya di Trans Jawa, ini gimana keberpihakan pemerintah terhadap masyakat yang mau mudik yang mau menggunakan jalan kalau penerbangan mahal, di darat juga dibatasi ruang geraknya?," tambahnya.
Menjawab hal itu, Budi Karya mengatakan bahwa pertanyaan tersebut seolah-olah menyudutkan dirinya.
"Ini pertanyaannya menjurus pada seolah-olah saya berbuat menyusahkan masyarakat, terbalik berfikirnya itu, kita, saya susah payah mencarikan jalan supaya orang itu jalan dari Jakarta ke Semarang itu cuma 6 jam," jawab Budi Karya.
Menhub mengatakan ganjil genap merupakan sebuah solusi.
• Kemenhub Turunkan Tarif Batas Atas Penerbangan, Menteri BUMN Pastikan Garuda Indonesia Kooperatif
"Ganjil genap adalah salah satu solusi bukan kita udara susah dicari susah," ujar Budi Karya.
"Udara juga kita sedang carikan solusi, yang di sini juga kita cari solusi. Nah ganjil genap itu membuat mereka enggak bisa mudik, nah baru itu seolah-olah saya mencari masalah."
"Kami tadi rapat setelah saya road show kemarin, Jogja, Solo, Semarang. Tadi pagi saya rapat lagi saya undang Kakorlantas, Dirjen Bina Marga, semua stake holder kita undang apa yang menjadi solusi? Kita punya dua solusi kenapa? Dengan ada jalan Jakarta sampai Surabaya, maka banyak masyarakat tanpa karena udara mereka pengen coba."
"Banyak yang cerita saya ke Semarang 5 jam pak, 6 jam pak, nah ini kan bisa jadi keinginan. Karena preferensi demikian itu bisa jadi menumpuk di satu titik, di satu hari, di satu jam, terjadi kemacetan."
Karena keinginan masyarakat untuk mencoba jalur tersebut, Menhub mengkoordinir agar tak terjadi kemacetan di jalur yang ingin dicoba.
• Daftarkan Diri Anda di Link mudikgratis.dephub.go.id, Mudik Gratis Lebaran Idul Fitri 2019 Kemenhub