Breaking News:

Sindir Menteri Rini Soemarno, Rizal Ramli: Tadinya Saya Sudah Kasih Selamat, Maaf Kami Tarik Kembali

Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli angkat bicara soal dugaan manipulasi akunting Garuda Indonesia.

Penulis: Laila N
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ekonom Rizal Ramli berbincang dengan awak Tribunnews.com terkait perkembangan ekonomi Indonesia terbaru di Kantor Redaksi Tribun Network, di Palmerah, Jakarta, Rabu (6/2/2019). 

Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha perseroan yang tumbuh sebesar 11,9 persen menjadi 1,09 Miliar Dollar US.

Kinerja positif tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar 924,9 Juta Dollar US, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal 1 – 2018.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja ancillary revenue dan pendapatan anak usaha lainnya sebesar 27,5 % dengan pendapatan mencapai 171,8 Juta Dollar US.

Outlook kinerja positif yang dicapai perseroan turut sejalan dengan strategi bisnis jangka pendek Garuda Indonesia bertajuk “Quick Wins Priorities” dalam menunjang akselerasi bisnis perusahaan yang berfokus pada tiga hal, yaitu transformasi budaya perusahaan melalui pengembangan SDM, proses, dan teknologi.

Lalu peningkatan pendapatan, dan terakhir memperbaiki struktur biaya namun tetap memprioritaskan pelayanan kepada pelanggan."

2 Komisaris Tolak Laporan Keuangan

Dua Komisaris Garuda Indonesia, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan keuangan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk) atau GIAA tahun 2018.

Penolakan ini berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Layanan Konektiivitas Dalam Penerbangan antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia tanggal 31 Oktober 2018 lalu beserta perubahannya.

Berdasarkan perjanjian itu, pendapatan Garuda Indonesia dari Mahata sebesar US$ 239,94 juta, yang sebesar US$ 28 juta didapatkan dari bagi hasil PT Sriwijaya Air seharusnya tidak dapat diakui dalam tahun buku 2018.

“Tadi tidak dibacakan surat keberatan kami karena tadi pimpinan rapat menyatakan cukup dengan dinyatakan dan sudah dilampirkan di Annual Report (2018),” kata Chairal Tanjung, Komisaris GIAA di Jakarta, Rabu (24/4/2019), dikutip dari kontan.

“Kami tidak ada masalah, sebenarnya secara bisnis Garuda oke, kuartal I juga naik. Kami hanya keberatan terhadap satu transaksi itu saja. Itu tidak perlu dijelaskan karena masalah pendapat, kami tidak sependapat dengan perlakuan akuntansinya,” imbuhnya.

Ekonom Faisal Basri Minta Menteri BUMN Rini Soemarno Segera Dipecat: Tak Perlu Menunggu Oktober

Tanggapan Kementerian BUMN

Menanggapi soal masalah laporan Garuda Indonesia, pihak Kementerian BUMN mengaku tidak akan ikut campur lebih jauh, lantaran laporan telah diaudit.

“Di RUPS kan sudah dijelaskan jadi ya sudah begitu saja. Kan kami sebagai peserta juga, (teknis) tanya ke Pak Ari (Ari Askhara) dari Kantor Akuntan Publiknya bilang apa? Tanya sama Direktur Keuangan Pak Fuad dan Pak Ari kan semua itu sudah diaudit,” kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Triharjo. (TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Rizal RamliRini SoemarnoGaruda Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved