Isra Miraj
Tradisi Unik Isra Mi'raj di Jawa Tengah dan DIY, dari Temanggung hingga Keraton Yogyakarta
Isra Miraj dirayakan dengan cara berbeda-beda di setiap daerah. Di Jawa tengah juga memili tradisi yang berbeda dari pengajian hingga arak-arakan.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Isra Miraj dirayakan dengan cara beragam di setiap daerah.
Dirayakan setiap tanggal 27 Rajab, Isra Miraj tahun ini jatuh pada 3 April 2019 ini.
Beberapa orang akan mengadakan pengajian untuk merayakan hari saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan mulia.
Terdapat beberapa daerah yang memiliki kebiasaan unik dalam merayakan hari Isra Miraj ini.
Berikut tiga kebiasaan unik di Jawa tengah dan Yogyakarta yang telah TribunWow.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Khatam Kitab Arjo di Temanggung, Jawa Tengah

Khatam kitab merupakan kegiatan adalah kegiatan membaca kitab dari awal hingga akhir.
Sedangkan Kitab Arjo merupakan kitab berbahasa Jawa tulisan Arab pegon karangan KH Ahmad Rifai al-Jawi yang membahas mengenai Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari laman resmi nu.or.id, Selasa (2/4/2019), kegiatan tersebut hanya diikuti oleh masyarakat desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.
• Kumpulan Ucapan Selamat Isra Miraj 27 Rajab 3 April 2019, Cocok Dikirim via WA ke Keluarga dan Teman
Acara biasa dimulai pukul 20.00 dan dibuka dengan pembacaan tahlil singkat lalu mulai dengan membaca Kitab Arjo.
Kitab tersebut akan dibacakan oleh dua kiai Desa Wonoboyo secara bergantian dan disimak oleh para warga yang hadir.
2. Nyadran di Sirawak, Jawa Tengah

Kata nyadran berasal dari bahasa Arab yaitu Sod'run yang kemudian dilafalkan orang-orang Jawa menjadi sadran/nyadran.
Sod'run berarti suatu doa yang ditujukan kepada leluhur yang telah meninggal.
Di kampung Sirawak, Kelurahan Kandri atau Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati selalu merayakan nyadran untuk memperingati Isra Miraj.