Romahurmuziy Ditangkap KPK
Tanggapan Khofifah dan Kiai Asep setelah Turut Diseret Romahurmuziy dalam Kasus Jual Beli Jabatan
Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep Saifuddin angkat bicara setelah namanya turut disebut Romahurmuziy terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag.
Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep Saifuddin angkat bicara setelah namanya turut disebut tersangka kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag), Romahurmuziy.
Tanggapan Khofifah
Dilansir oleh TribunWow.com, Khofifah membantah dengan tegas ikut terlibat dalam kasus tersebut.
Ia bahkan mengaku siap memberikan klarifikasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pernyataan Romahurmuziy.
"Saya siap untuk menyampaikan klarifikasi ke KPK," dikutip dari Surya, Sabtu (23/3/2019).
Khofifah menilai apa yang disampaikan Romahurmuziy sama sekali tidak betul.
"Bisa dirunutlah, mulai saya jadi Kepala BKKN, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial, bisa melihat, carilah di lubang tikus, carilah di lubang semut, apakah saya pernah jual beli jabatan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan dirinya tidak tahu proses lelang jabatan di Kemenag.
"Saya tidak pada posisi yang punya kepentingan untuk tahu. Untuk tahu saja saya tidak ada kepentingan untuk itu. Apalagi panselnya siapa dan seterusnya. Itu otoritas dari masing-masing kementerian," sambungnya.
• Romahurmuziy Bantah Terima Uang dan Mengaku Dijebak, Mahfud MD Singgung Kebiasaan Tersangka KPK
Tanggapan Kiai Asep
Di sisi lain, Kiai Asep juga menyebut nyanyian Romahurmuziy sangat tidak benar.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah itu mengatakan tidak pernah memberikan rekomendasi seperti yang disebut Romahurmuziy.
"Ya jelas kalau saya berikan rekomendasi itu salah betul," ujar Kiai Asep setelah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Kiai Asep juga mengaku tidak mengenal dua tersangka jual beli jabatan, selain Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanuddin.
"Tidak kenal dengan para tersangka, kecuali dengan Haris. Itu (Haris) pernah kira-kira 25 tahun yang lalu jadi murid saya. Selama kurang lebih 3 tahunan (jadi murid)," imbuhnya.