Kasus Korupsi
4 Fakta OTT Direktur Krakatau Steel oleh KPK, Suap Diduga Diberikan secara Tunai dan Transfer
KPK menggelar OTT di Jakarta dan mengamankan empat, satu di antaranya adalah Direktur BUMN PT Krakatau Steel. Berikut fakta-faktanya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Direktur Produksi dan Riset Teknologi Wisnu Kuncoro,
Direktur Logistik Ogi Rulino,
Direktur Pemasaran Purwono Widodo,
Direktur Keuangan Tardi,
Direktur Human Capital Rahmat Hidayat, dan
Direktur Utama Silmy Karim.
Komisaris Utama : I Gusti Putu Suryawirawan, Komisaris : Ridwan Djamaluddi, Dadang Kurnia, Nanang Pamuji Mugasejati, Komisaris Independen : Roy E Maningkas, Nana Rohana.
3. Sang Direktur Diamankan dari Rumahnya di BSD City
Saat berita ini diunggah, belum diketahui siapa identitas Direktur PT Krakatau Steel yang kena OTT KPK pada Jumat Keramat ini.
Saat dikonfirmasi ke Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, belum memberikan identitas sang direktur. Namun, hanya membenarkan adanya aktifitas operasi tangkap tangan tersebut.
“Iya, benar ada kegiatan penindakan yang dilakukan KPK malam ini di Jakarta,” kata Febri Diansyah.
Lanjut Febri, OTT tepatnya di Bumi Serpong Damai (BSD) City di rumah sang direktur.
4. Selain Mencokok Sang Direktur, KPK Juga Menangkap Pegawainya.
"Ada satu pegawai BUMN juga yang diamankan," kata Febri Diansyah.
KPK menduga direktur itu menerima uang dari kontraktor-kontraktor PT Krakatau Steel.
Tim KPK juga menyita sejumlah uang dalam OTT itu.
Febri menjelaskan 2 orang yang ditangkap dalam OTT itu berstatus sebagai kontraktor swasta dan satu lainnya pegawai BUMN. Dua kontraktor itu diduga pernah mengerjakan proyek di BUMN.
"Dalam hal in kontraktor yang kami indikasikan sebelumnya pernah punya kerja sama atau pengerjaan proyek dengan BUMN tersebut," kata Febri.
• Menteri Agama Janji akan Jelaskan Hasil Temuan Uang di Kantornya: Setelah Saya Sampaikan ke KPK
Saat ini mereka sudah berada di gedung kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan.
KPK menyita uang pecahan rupiah dan dolar dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut.
Uang ini diduga suap dari pihak swasta alias kontraktor.