Terkini Internasional
5 Fakta Brenton Tarrant si Teroris yang Tembaki Jamaah Masjid, Pengakuan hingga Rencananya
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Dalam foto yang beredar tersebut, senjata ditulis dengan tinta warna putih yang banyak.
Antara lain bertuliskan "Refugees Welcome to Hell" atau pengungsi selamat datang di neraka.
Dikutip dari Herald Sun, diduga tipe senjata itu adalah AR 15, senjata modifikasi dari M16 yang merupakan standar militer atau polisi.
Bahkan dalam akun instagramnya, Tarrant memiliki profil picture amunisi yang ditulis sejumlah nama.
Antara lain Alexandre Bissonette, Luca Traini, dan nama-nama lain yang diduga adalah ekstrimis.

4. Tak Menyesal
Tarrant yang kini mendapatkan kecaman dari berbagai negara mengaku tak menyesali atas apa yang ia lakukan.
Saat ditanya apakah dia tak melihat orang-orang yang diserang adalah orang-orang tak berdosa.
Tarrant menjawab, serangan terhadap orang-orang Non Ras Eropa adalah perang.
Menurut Tarrant, dalam sebuah perang, tidak ada yang namanya 'orang tak berdosa'.
Tarrant juga sempat ditanya, apakah dia berencana selamat atau melakukan bunuh diri setelah melakukan serangan.
Tarrant menjawab, dia siap mati sebagai resikonya.
Tapi dia berniat untuk tetap hidup, sehingga dia bisa terus menyebarkan ajaran supremasi kulit putih yang dia yakini.
• Jadi Korban Teror Penembakan di Selandia Baru, Seniman Padang Masih Kritis Terkena Banyak Peluru
5. Rencanakan Selama 2 Tahun
Dikutip dari Independent.ie, Tarrant mengaku dalam manifestonya yang berjudul "The Great Replacement" yang dia buat sendiri, mengaku sudah merencanakan aksi kejinya itu sejak lama.