Kabar Tokoh
Agum Gumelar Singgung Kasus Penculikan 1998 Prabowo, AHY Ungkit Sikap Agum saat Pilpres 2009
AHY menilai pernyataan Agum Gumelar soal pemecatan capres 02 Prabowo Subianto dari Institusi TNI terlalu tendesius.
Penulis: Laila N
Editor: Rekarinta Vintoko
"Di sinilah saya tahu matinya orang-orang itu, di mana di buangnya saya tahu betul," sambung Agum Gumelar.
Diberitakan bbc.com pada Minggu (10/3/2019), Prabowo sering memberikan jawaban terkait isu penculikan yang dikaitkan dengan dirinya.
Dilansir oleh majalah Panji di tahun 1998, Prabowo mengatakan dirinya memiliki daftar nama aktivis yang dianggap berpotensi menganggu keamanan.
"Tapi bahwa mungkin mereka salah menafsirkan, terlalu antusias, sehingga menjabarkan perintah saya begitu, ya bisa saja. Atau ada titipan perintah dari yang lain, saya tidak tahu. Intinya, saya mengaku bertanggung jawab," kata Prabowo.
Terkait kasus itu, Prabowo juga telah diperiksa oleh tim yang deikenal dengan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisikan jendral-jendral senior.
Setelah melalukan pemeriksaan, DKP memutuskan untuk memberhentikan Prabowo dari dinas militer.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade juga pernah menceritakan soal isu yang kerap menerpa Prabowo itu.
Andre menjelaskan bahwa sejumlah personel Tim Mawar Kopassus telah usai berurusan dengan Mahkamah Militer.
Saat itu Tim Mawar Kopassus dianggap berada di balik 8 aktivis.
Beberapa dari Tim Mawar telah diadili dan dinyatakan bersalah hingga divonis hukuman penjara.
• Agum Gumelar Ungkit Kasus Penculikan 1998 Prabowo, Gerindra: Jangan Hanya Kambuh saat Pilpres
Beberapa aktivis juga telah dibebaskan dan bahkan satu di antaranya bergabung dengan Partai Gerindra.
"Pak Prabowo sudah mempertanggungjawabkan itu. Dari delapan aktivis itu, beberapa bahkan jadi anggota DPR dari Gerindra. Kalau mereka merasa diculik oleh Pak Prabowo, tidak akan mau bergabung dengan Partai Gerindra, ya kan?" papar Andre.
Sementara jumlah lainnya, Andre meminta untuk ditanyakan pada Wiranto yang saat ini menjabat Menkopolhukam.
"Nah, korban yang lain, tanyakan ke Panglima ABRI waktu itu, Jenderal Wiranto," sambung Andre. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Tiffany Marantika)