Kabar Tokoh
Agum Gumelar Ungkit Kasus Penculikan 1998 Prabowo, Gerindra: Jangan Hanya Kambuh saat Pilpres
Partai Gerindra memberikan tanggapan atas viralnya video Agum Gumelar yang kembali singgung soal Prabowo dan penculikan 1998.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra kembali memberikan komentar terkait pernyataan Purnawirawan Agum Gumelar yang menyinggung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Gerindra, mengomentari pernyataan Agum Gumelar melalui Twitter mereka, @Gerindra, Selasa (12/3/2019).
Deretan kicauan tersebut diberikan Gerindra dengan mengomentari netizen @rizaminz.
Netizen itu memperlihatkan situs dari Lippo yang terpampang foto Agum Gumelar sebagai Independet Commissioner.
Partai berlogo Burung Garuda itu mengatakan bahwa pernyataan Agum dimuat oleh Tabloid Detak tahun 1998 silam.
Saat itu, perintah bantuan kendali operasi (BKO) datang dari panglima TNI (ABRI zaman dulu).
• Andi Arief: Prabowo akan Jelaskan Kasus Penculikan 1998, 1 Jam setelah Ditetapkan Pemenang Pilpres
"Pernyataan Agum Gumelar Agustus 1998, yang dimuat Tabloid DETAK No. 6/I, 18-24 Agustus 1998 yang harus kita catat, perintah BKO itu harus datang dari Panglima ABRI, dan yang terima BKO adalah Pangdam," tulis Gerindra.
Sementara dalam BKO tersebut, Prabowo terus disalahkan, namun panglima dan pangdam tak pernah dimintai pertanggungjawabannya.
Berikut ini penjelasan Gerindra yang berikan klarifikasi pernyataan Agum Gumelar.
"Selama ini Pak @prabowo terus-menerus dipersalahkan atas sebuah operasi yang jelas-jelas merupakan BKO, tapi kita tidak pernah mendengar ada Panglima atau Pangdam yang dimintai pertanggungjawabannya.
Menurut data @KontraS , apa yang kini digeneralisir sebagai aksi "penculikan", sebenarnya telah terjadi sejak lama, mulai dari Kasus 27 Juli 1996. Jadi bukan baru terjadi tahun 1998.
Karena operasi ini berlangsung selama beberapa gelombang, terjadi di sejumlah daerah, maka mustahil merupakan operasi tunggal dengan hanya satu kesatuan.
Dari segi waktu, ada beberapa periodisasi kasus orang hilang yang terjadi antara 1996 hingga 1998, di mana hal itu diduga terkait dengan sejumlah momen politik, mulai dari peristiwa Kudatuli, Pemilu 1997, hingga pengamanan Sidang Umum MPR Maret 1998.
Dan untuk kita semua ketahui, bahwa dalam periode itu telah terjadi dua kali pergantian panglima dan tiga kali pergantian KSAD.
Apa yang kini selalu dikaitkan dengan Kopassus sebenarnya hanyalah operasi pengamanan SU MPR, Maret 1998.