Breaking News:

Kabar Tokoh

Agum Gumelar Singgung Kasus Penculikan 1998 Prabowo, AHY Ungkit Sikap Agum saat Pilpres 2009

AHY menilai pernyataan Agum Gumelar soal pemecatan capres 02 Prabowo Subianto dari Institusi TNI terlalu tendesius.

Penulis: Laila N
Editor: Rekarinta Vintoko
KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO
Agus Harimurti Yudhoyono ketika ditemui di pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut memberikan tanggapan atas pernyataan Purnawirawan TNI Agum Gumelar yang kini menuai polemik.

Dilansir oleh TribunWow.com dari Tribunnews.com, AHY menilai pernyataan Agum Gumelar soal penculikan 1998 yang menyeret nama capres 02 Prabowo Subianto terlalu tendesius.

AHY juga mengaku heran, dan mempertanyakan sikap Agum Gumelar di Pilpres 2009, di mana Agum justru mendukung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.

"Saya juga heran pernyataan Pak Agum, terlalu subyektif dan tendensius. Lalu, justru kita heran dan mempertanyakan sikap beliau dulu pilpres 2009," ujar AHY di sela kunjungannya di Kampung Ulujami, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

AHY Minta Caleg Demokrat Lebih Banyak Kampanye di Dapil dan Medsos

AHY mengaku prihatin lantaran Agum Gumelar selaku senior TNI masih berbicara masa lalu, bukan masa depan bangsa.

"Kasihan rakyat kalau hanya bicara masa lalu saja. Kita semua seharusnya dapat memikirkan masa depan bangsa," sambung AHY.

Diketahui, video pernyataan Agum Gumelar menjadi viral dan ramai diperbincangkan publik.

Satu di antaranya kemudian diunggah oleh pengguna Facebook Ulin Ni'am Yusron, Minggu (10/3/2019).

Video berdurasi 9 menit ini memperlihatkan Agum Gumelar berbicara mengenai kisahnya saat menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) di Tahun 1998.

Dilansir oleh bbc.com, selain Agum Gumelar, nama lain yang menjadi anggota DKP yakni Subagyo Hadi Siswoyo, Djamari Chaniago, Fachrul, Yusuf Kartanegara, Arie J. Kumaat, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Jawaban Mahfud MD saat Ditanya Pendapat Siapa yang akan Menang di 2019

Lalu, Agum juga bercerita soal DKP yang turut memeriksa Letjen Prabowo Subianto di tahun 1998 yang kini menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.

"Anggota DKP tugasnya memeriksa kasus pelanggar HAM, berjalanlah DKP memeriksa satu bulan lebih, memeriksa yang namanya Prabowo Subianto," ujar Agum Gumelar dalam video.

"Dari hasil pemeriksaan mendalam di dapat fakta, bukti yang nyata bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat."

"Saya di samping anggota DKP, Tim Mawar (berisikan Prabowo) yang melakukan itu anak buah saya semua dong, saya melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan mereka, di luar kerjaan DKP karena dia bekas anak buah saya," tambah Agum Gumelar.

Agum Gumelar lalu mengatakan dirinya mengetahui lokasi tempat pembuangan jasad orang yang diculik tersebut.

"Di sinilah saya tahu matinya orang-orang itu, di mana di buangnya saya tahu betul," sambung Agum Gumelar.

Diberitakan bbc.com pada Minggu (10/3/2019), Prabowo sering memberikan jawaban terkait isu penculikan yang dikaitkan dengan dirinya.

Dilansir oleh majalah Panji di tahun 1998, Prabowo mengatakan dirinya memiliki daftar nama aktivis yang dianggap berpotensi menganggu keamanan.

"Tapi bahwa mungkin mereka salah menafsirkan, terlalu antusias, sehingga menjabarkan perintah saya begitu, ya bisa saja. Atau ada titipan perintah dari yang lain, saya tidak tahu. Intinya, saya mengaku bertanggung jawab," kata Prabowo.

Terkait kasus itu, Prabowo juga telah diperiksa oleh tim yang deikenal dengan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisikan jendral-jendral senior.

Setelah melalukan pemeriksaan, DKP memutuskan untuk memberhentikan Prabowo dari dinas militer.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade juga pernah menceritakan soal isu yang kerap menerpa Prabowo itu.

Andre menjelaskan bahwa sejumlah personel Tim Mawar Kopassus telah usai berurusan dengan Mahkamah Militer.

Saat itu Tim Mawar Kopassus dianggap berada di balik 8 aktivis.

Beberapa dari Tim Mawar telah diadili dan dinyatakan bersalah hingga divonis hukuman penjara.

Agum Gumelar Ungkit Kasus Penculikan 1998 Prabowo, Gerindra: Jangan Hanya Kambuh saat Pilpres

Beberapa aktivis juga telah dibebaskan dan bahkan satu di antaranya bergabung dengan Partai Gerindra.

"Pak Prabowo sudah mempertanggungjawabkan itu. Dari delapan aktivis itu, beberapa bahkan jadi anggota DPR dari Gerindra. Kalau mereka merasa diculik oleh Pak Prabowo, tidak akan mau bergabung dengan Partai Gerindra, ya kan?" papar Andre.

Sementara jumlah lainnya, Andre meminta untuk ditanyakan pada Wiranto yang saat ini menjabat Menkopolhukam.

"Nah, korban yang lain, tanyakan ke Panglima ABRI waktu itu, Jenderal Wiranto," sambung Andre. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Tiffany Marantika)

Tags:
Agum GumelarAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Prabowo SubiantoPartai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved