Terkini Daerah
4 Kejanggalan Kasus Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir, Ada Pria yang Dipaksa Mengaku sebagai Pelaku
Seorang bidan berinisial YL (27) mengaku diperkosa oleh lima orang di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (19/2/2019) lalu.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang bidan berinisial YL (27) mengaku diperkosa oleh lima orang di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (19/2/2019) lalu.
Namun ada sejumlah kejanggalan yang terjadi dalam kejadian yang menggemparkan warga Ogan Ilir tersebut.
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, TribunWow sajikan empat kejanggalan kasus pemerkosaan bidan di Ogan Ilir:
1. Oknum diduga polisi tangkap seorang pria dan memaksa lelaki tak bersalah untuk mengaku
Harismail (25), seorang warga Ogan Ilir mengaku bahwa dirinya ditangkap dan dipaksa mengaku bahwa dirinya adalah pelaku pemerkosaan terhadap Bidan YL.
Dikutip TribunWow.com dari Sriwijaya Post, Sabtu (23/2/2019) dirinya yang saat itu tengah pulang setelah membeli rokok tiba-tiba dicegat oleh sejumlah orang tak dikenal.
Ia dipaksa untuk ikut dengan orang-orang itu.
"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ujar Haris.
• Kronologi Kasus Bidan Diperkosa di Ogan Ilir hingga Pria Diculik dan Dipaksa Mengaku sebagai Pelaku

Selama ia berada dalam perjalanan, ia dipaksa mengaku bahwa dirinyalah yang telah melakukan pemerkosaan terhadap YL.
Lantaran merasa tak pernah melakukan hal yang dituduhkan, maka Haris membantah dan tak mau mengakui bahwa dirinya pelaku pemerkosaan tersebut.
Karena membantah itulah kemudian para oknum yang menyekapnya memberikan siksaan kepada Haris.
"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab tidak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol," ungkapnya.
• Cerita Saksi saat Haris Diculik dan Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan, Sempat Ada Tembakan 3 Kali
Kekerasan yang diberikan oknum yang menyekap Haris lantaran tak mau mengaku bahwa dirinyalah yang melakukan pemerkosaan terhadap YL menyebabkan dirinya mendapatkan banyak luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Pernyataan terkait penculikan Haris itu juga diperkuat oleh keterangan saksi yang melihat kejadian di sekapnya lelaki itu.
Saksi yang bernama Krisna Murdani (25) mengaku melihat langsung saat Haris dibawa paksa oleh sejumlah oknum.
Kejadian tersebut juga dilengkapi dengan dua kali tembakan ke udara serta satu tembakan ke tanah.
"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop haris 2 orang naik motor RX King," sebut Krisna.
"Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Haris juga dibawa pergi, saya tanya mau dibawa kemana. Dijawab, ke Polda. Karena kami baru saja pulang dari mengangkut batu dari Gasing," sambungnya.
Oknum yang melakukan penyekapan serta memaksa Haris agar mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan pemerkosaan terhadap YL diduga kuat merupakan petugas dari pihak kepolisian.
• Dipaksa Ngaku Jadi Pelaku Pemerkosa Bidan Ogan Ilir, Haris Dapat Uang dari OTD, Polisi Angkat Bicara

2. Tidak ada bukti pemerkosaan dari hasil pemeriksaan
Hasil uji laboratorium forensik yang dilakukan terhadap Bidan YL memberikan hasil bahwa tak ditemukannya indikasi pemerkosaan terhadap wanita itu.
Pihak kepolisian mengungkap tak ada tanda-tanda adanya bercak sperma dari tubuh korban.

Hal itu diungkap Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Zulkarnain, seperti dikutip dari Kompas.com pada Selasa (22/2/2019).
• Jadi Korban Salah Tangkap, Haris Diculik Lalu Dipukuli dan Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan
3. Polisi sulit menemukan jejak atau bukti pemerkosaan di kediaman korban
Kejanggalan lainnya terlihat dari tak ditemukannya jejak atau bukti pemerkosaan yang terjadi di lokasi kejadian, yaitu kediaman milik korban.
Bahkan tak ada jejak kaki seseorang yang masuk ke dalam rumah.
Padahal seharusnya jika benar adanya seseorang yang masuk maka jejak tersebut akan tampak jelas karena saat itu kondisi tanah di depan kediaman korban sedang becek.
"Di depan rumah korban itu becek, tetapi sama sekali tidak ada jejak kaki selain korban. Keterangan dari korban kan ada lima orang, tetapi tidak ada jejak selain dari korban di rumah, di dinding-dinding atau tembok juga tidak ada. Padahal di depan itu becek, itu hasil olah TKP," ungkap Zulkarnain, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (22/2/2019).
• Bidan di Ogan Ilir Mengaku Diperkosa, Polisi Sebut Ada Kejanggalan, Korban Beri Pengakuan Berbeda
4. Bidan YL sempat cuci pakaian
Kepada pihak kepolisian, Bidan YL mengaku sempat mencuci pakaian yang dikenakannya setelah kejadian tersebut menimpanya.
Pihak kepolisian menyayangkan hal tersebut lantaran seharusnya pakaian korban tak dicuci agar mempermudah proses penyelidikan terkait kasus pemerkosaan itu.
Diberitakan sebelumnya dari TribunSumsel.com, YL mengaku diperkosa dan dirampok oleh lima orang saat tengah tidur di kamarnya dengan sang anak yang berusia 10 tahun.
Kejadian itu diakuinya terjadi di Kantor Puskesdes yang ditinggalinya.
Saat itu, suaminya pergi keluar daerah sehingga ia tak berani melawan.
Disebutkan oleh Kasubbid Yanmeddokpol, Dr Yunita L. Mars, korban sempat diancam akan dibunuh jika menjerit.
"Ada komunikasi (antar pelaku) tapi komunikasi itu sedikit sekali. Cuma satu kata pelaku ke korban, 'kamu jangan menjerit, kalau kamu menjerit anak kamu akan saya bunuh'," ujar Yunita.
"Itu berdasarkan keterangan dari korban,"ujarnya saat ditemui di Ruang DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
• Kasus Bidan Ogan Ilir Diperkosa Penuh Hal Janggal, Oknum Polisi Justru Salah Tangkap Pelaku
Dari keterangan korban YL kepada Kades Kecamatan Pemulutan, pelaku yang belum diketahui berapa jumlahnya, karena situasi gelap di dalam rumah.
“Nah kemungkinan saat itulah korban diperkosa,’’ ujar kades yang menyebut korban YL sempat syok dan pingsan akibat kejadian tersebut.
Korban kemudian segera dibawa ke rumah sakit seusai melaporkan apa yang dialaminya.
"Semalam kami mengantarkannya ke RS Muhammadiyah, karena selain diduga diperkosa, muka korban sembab akibat dipukul oleh pelaku," ujarnya.
"Korban juga kehilangan uang Rp 500 ribu dan sebuah ponsel,’’ ujar Kades di Kecamatan Pemulutan.
Lihat berita selengkapnya di sini:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya/Roifah Dzatu)