Terkini Daerah
Dipaksa Ngaku Jadi Pelaku Pemerkosa Bidan Ogan Ilir, Haris Dapat Uang dari OTD, Polisi Angkat Bicara
Harimail alami luka lebam dan memar karena jadi korban salah tangkap oknum polisi Kamis (21/2/2019). Belum terungkap pelakunya, ia dapat uang dari OTD
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Harismail (25), warga Desa Kamal Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menjadi korban salah tangkap oknum polisi Kamis (21/2/2019).
Diketahui, Haris diculik dan dipaksa oleh oknum polisi dan diminta untuk mengaku menjadi pelaku pemerkosan bidan Ogan Ilir yang terjadi pada Selasa (19/2/2019).
Dikutip dari TribunSumsel.com, Haris saat ini masih terus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
Masih belum mengetahui siapa pelaku yang menganiayanya, Haris justru menerima uang dari orang yang tidak dikenal untuk permintaan maaf.
Hal tersebut dijelaskan oleh kerabat dekat Haris, yang menemani korban di rumah sakit.
"Iya kita sudah menerima etikat baik dari mereka (oknum yang aniaya korban), keluarga terutama anak dan istrinya diberikan uang," katanya Minggu (24/2/2019).
Meski tak dapat menyebutkan nominal uang yang diberikan oleh oknum tersebut, kerabat Ari tersebut mengucapkan banyak terima kasih dari bantuan yang diberikan.
Pasalnya, Haris adalah tulang punggung bagi keluarganya.
• Kasus Bidan Ogan Ilir Diperkosa Penuh Hal Janggal, Oknum Polisi Justru Salah Tangkap Pelaku
Terkait siapa oknum yang mengaku anggota polisi dan sampai melakukan salah tangkap terhadap warga, Kapolda Sumsel Zulkarnain Adinegara angkat bicara.
Ia menyampaikan ucapan keprihatinannya atas apa yang menimpa Haris.
"Saya ikut prihatin, terhadap saudara Ari (Harismail) yang katanya dibawa paksa oleh oknum polisi dan ditemukan dengan mulut ditutup lakban harus mengakui pemerkosaan bidan tersebut," ungkap Zulkarnain di RS Bhayangkara, Minggu (24/2/19).
Apabila memang terbukti oknum tersebut adalah anggota polisi dalam satuannya, Zulkarnain mengaku tidak akan menutupinya sedikitpun.
"Kalau memang ini dilakukan oleh satuan polisi, ini aib saya pasti saya tanggung jawab dan tidak akan ditutup-tutupi," tegas Zulkarnain.
Zulkarnain menjelaskan, dugaan oknum polisi tersebut muncul setelah oknum tidak dikenal itu mengaku akan membawa korban ke Polda saat dibawa paksa.
"Kenapa kita menduganya polisi hanya karena pada saat penangkapan, informasinya yang nangkep itu bilang 'dibawa ke Polda' itu saja," ujar Zulkarnain.
Ia kemudian berjanji, akan melakukan penyelidikan terkait siapa oknum polisi yang menghajar dan menganiaya Haris.
"Akan tetapi saya selidiki, akan terus diungkap kasus ini tidak boleh dibiarkan seperti itu saja, apalagi ada korban salah tangkap seperti ini," tambah Zulkarnain.
• Bidan di Ogan Ilir Mengaku Diperkosa, Polisi Sebut Ada Kejanggalan, Korban Beri Pengakuan Berbeda
Kronologi Salah Tangkap yang Dialami Haris
Berdasarkan kesaksian Haris, ia mengaku dicegat dan dipaksa oleh orang tidak dikenal untuk ikut pergi bersama mereka.
"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ungkap Haris, Sabtu (23/2/2019).
Selama perjalanan itu, Haris dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan YL.
Merasa tak melakukan tindakan keji itu, Haris terus membantah tuduhan yang ditujukan padanya.
Bantahan yang diberikan oleh Haris itu, membuatnya menerima siksaan dari oknum tak dikenal itu.
"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab tidak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol," kata Haris dikutip dari Sripoku.com.
• Pria 18 Tahun Tewas Gantung Diri di Ketapang, Ditemukan oleh Istri di Kamar Mandi
Saksi Mata Pastikan Haris Bukan Pelaku
Seorang saksi, Krisna Murdani (25) melihat secara langsung saat Haris dibawa secara paksa.
Bahkan ada dua kali tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah yang dilakukan oleh oknum tersebut.
Krisna mengaku, Haris dibawa paksa oleh orang yang menggunakan dua mobil dan 3 sepeda motor.
"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop haris 2 orang naik motor RX King," kata Krisna Sabtu (23/2/2019).
"Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Haris juga dibawa pergi, saya tanya mau dibawa kemana. Dijawab, ke Polda. Karena kami baru saja pulang dari mengangkut batu dari Gasing," ujarnya.
Melengkapai keterangannya, Krisna berani memastikan bahwa Haris memang bukan pelaku pemerkosa bidan Ogan Ilir.
"Dia (Haris) lagi sama saya. Kami ini kan kerjanya supir. Kami lagi dapat kerjaan antar batu Split dari daerah Gasing ke proyek tol Kayu Agung," kata Krisna.
"Berangkatnya hari Sabtu pulangnya hari rabu. Jadi, benar-benar kami tidak ada di lokasi yang kata orang bidan itu dirampok dan diperkosa. Kami tidak tahu sama sekali," tegasnya.
Tak hanya itu, Krisna juga menjelaskan bahwa jarak lokasi pemerkosaan bidan di Ogan Ilir, berjarak cukup jauh dari kediaman Haris.
"Bidan itu di desa Simpang Pelabuhan Dalam, sedangkan dia (Haris) tinggal di Desa Kamal. Sekitar 8 desa jaraknya. Jadi sama sekali tidak ada hubungannya, jaraknya jauh,"kata Krisna.
• Jadi Korban Nafsu Kakak, Adik hingga Ayah, Nasib Buruk juga Diterima AG saat Tinggal dengan Ibunya
Kasus Pemerkosaan Bidan Ogan Ilir
Sebelumnya, seperti yang TribunWow.com kutip dari Kompas.com, pelaku masuk ke kediaman bidan Y di Ogan Ilir dengan cara mencongkel jendela Selasa (19/2/2019) dini hari.
Berhasil masuk ke rumah korban, pelaku mendatangi sang bidan yang sedang tidur bersama dengan anaknya di dalam kamar.
Pelaku diketahui langsung membekap korban dan memperkosanya.
Korban yang sudah tidak berdaya itu juga ternyata dianiaya oleh pelaku karena mencoba untuk memberontak dan berteriak meminta pertolongan.
Setelah memperkosa bidan Ogan Ilir tersebut, pelaku kabur dan membawa uang Rp 500 ribu milik korban.
Rumah bidan Y tersebut diketahui merupakan tempat tinggal sementara.
Lokasinya berada di Kilometer 13 Jalan Lintas Timur Palembang-Ogan Ilir.
“Dari keterangan pelapor dan saksi serta ciri-ciri luka fisik dapat kita simpulkan bahwa ada tindakan dugaan pemerkosaan terhadap korban, dan usai memperkosa pelaku mengambil uang korban,” jelas Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin.
(TribunWow.com)