Terkini Daerah
Selidiki Kasus Penganiayaan Terduga Pencuri Helm di Unimed, Polisi Beberkan Waktu Kematian Korban
Pihak Polrestabes Medan memberikan klarifikasi terkait simpang siur kabar soal waktu kematian dua korban yang dianiaya massa di Unimed.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
Namun, ia mengaku bahwa pihaknya telah mengerahkan segala usaha agar ketujuh orang tersebut dapat segera tertangkap.
"Kita akan kejar terus pelaku lain yang terlibat dalam kasus penganiyaan hingga berujung kematian 2 korban ini," tutur Putu.
• Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan 2 Orang di Unimed
Berdasarkan proses penyelidikan, dari ketujuh orang pelaku yang masih dicari itu, di antaranya ada yang merupakan mahasiswa Unimed.
Polisi menetapkan para pelaku berdasarkan video penganiayaan yang beredar di sosial media.
"Kita akan kejar terus pelaku lainnya. Termasuk ada beberapa mahasiswa yang ikut melakukan pemukulan," tukasnya.

Ini Wajah Satpam Unimed Tersangka Pengeroyokan Joni Fernando Silalahi dan Stefan Samuel Sihombing hingga tewas. (TRIBUN MEDAN/Istimewa)
Menurut penyelidikan pihak Polrestabes Medan, kasus penganiayaan tersebut bermula saat ada seseorang yang melaporkan kepada petugas keamanan, bahwa dirinya melihat dua orang laki-laki yang melakukan pencurian dua buah helm di atas sepeda motor yang sedang terparkir.
• Anaknya Tewas Dianiaya karena Diduga Curi Helm di Unimed, Ayah Stefan Sebut Tak Bisa Tidur Dua Hari
Setelah melapor, kemudian orang tersebut pergi.
Sekitar 30 menit kemudian, melintaslah dua orang korban yang hendak pergi dari kawasan Unimed.
Sesuai prosedur, setiap kendaraan yang keluar dari kawasan kampus harus menunjukkan STNK kendaraan motor yang ditumpanginya.
Namun pada saat itu Joni dan Stefan tak mampu menunjukkan STNK kendaraan yang ditumpanginya, lantaran STNK motor tersebut terbawa oleh mertuanya hingga ke Penang.
• Viral Video Dua Pemuda Tewas Dianiaya Massa karena Diduga Curi Helm di Unimed, Warga Hanya Menonton
Para petugas keamanan tersebut kemudian menaruh curiga bahwa kedua korban itulah pelaku pencurian helm yang sebelumnya dilaporkan.
Kemudian korban diminta untuk membuka bagasi motornya, lantaran para petugas keamanan menduga helm curian tersebut disembunyikan di dalam bagasi motor yang dikendarai.
Akan tetapi, kedua korban menolak membuka bagasi motor itu lantaran merasa tuduhan yang diberikan tak sesuai.
Selanjutnya, para petugas keamanan memborgol Joni dan Stefan dan langsung memukuli keduanya dengan kalap mata.
"Para korban di borgol dan dipukuli. Lalu setelah dibawa ke Pos Satpam 111. Sampai disana mereka hajar lagi para korban. Dipukuli, ada yang menendang," kata Putu.