Terkini Daerah
Anaknya Tewas Dianiaya karena Diduga Curi Helm di Unimed, Ayah Stefan Sebut Tak Bisa Tidur Dua Hari
Kematian Joni Pernando Silalahi (30) dan Stefan Sihombing (21), terduga pelaku pencurian helm yang tewas dianiaya massa di Unimed menimbulkan duka.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kematian Joni Pernando Silalahi (30) dan Stefan Sihombing (21), terduga pelaku pencurian helm yang tewas dianiaya massa di Universitas Negeri Medan (Unimed), menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan, Kamis (21/2/2019), saat ditemui di kediamannya, Poltak Sihombing (61), ayah Stefan menyebut dirinya bahkan tak bisa tidur selama dua hari, setelah kejadian yang menewaskan anak bungsunya tersebut.
Poltak menyebut bahwa sebelum kejadian yang menewaskan putranya itu, Stefan sempat meminta uang kepadanya dan berpamitan hendak pergi berenang bersama kawannya.
"Gak ada firasat aku. Sebelum kejadian semua baik-baik saja. Namun sebelum kejadian ia memang minta uang denganku untuk berenang katanya. Mau ketemu sama kawannya juga di sana," sebut Poltak.

• Viral Video Penganiayaan Diduga Pelaku Pencuri Helm di Unimed, Begini Kronologinya
Ia tak menyangka bahwa itu adalah terakhir kalinya sang anak meminta uang kepadanya.
Poltak mengungkapkan bahwa semasa hidup anaknya dikenal sebagai sosok yang sopan.
"Dua malam aku tidak bisa tidur, terbayang-bayang. Anaknya sopan sama yang lebih tua. Di kampung ini ia dikenal dengan anak yang baik, tidak mau berantam-berantam." jelasnya.
Poltak kemudian mengenang kejadian terakhir sebelum Stefan dikabarkan tewas dianiaya.
"Tidak ku sangka kemarin itulah terakhir ia minta uang sama ku. Kalau kenangan terakhir ada. Saat itu aku suruhlah dia ke kedai untuk membeli petai untuk makan," ungkapnya.
• Kronologi dan Motif Sahri Bacok Temannya Lalu Serahkan Diri ke Polisi
Kemudian Poltak menyebutkan bahwa anaknya juga dikenal sebagai sosok yang periang.
"Anakku ini periang, suka bercanda dengan kakaknya Helga Sihombing. Dua hari aku tidak bisa tidur, rindu aku," tuturnya dengan suara serak dan mata yang berkaca-kaca.
Pihak keluarga mengaku tak terima dengan tudingan yang dialamatkan kepada bungsu dari tiga bersaudara itu.
"Anakku itu bukan pencuri, itu hanya kambing hitam saja," sebut Poltak.
• Pasca Bunuh dan Buang Arnold ke Septic Tank, Pelaku Kembalikan Motor Korban hingga Depan Rumahnya
Ia menuturkan bahwa pihak keluarga telah membuat laporan kepada pihak berwajib mengenai kasus penganiayaan yang menewaskan anaknya itu.
"Kami sudah membuat laporan resmi atas penganiayaan yang dialami anakku. Sebelum kejadian, yang ku ingat, ia minta uang sama aku untuk pergi berenang di Unimed," pungkasnya.