Terkini Nasional
Reaksi Netizen Terbelah Dua, Dukung dan Kritik soal Cuitan 'Presiden Baru' CEO Bukalapak Achmad Zaky
Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky menjadi perhatian pengguna Twitter. Ia juga tak hanya mendapat kritik namun juga dukungan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia mengunggah video menguninstall aplikasi Bukalapak di postingannya.

"Ketika kritikan dibalas dengan uninstall karya anak bangsa. Apa yang salah dengan rezim ini?," tulis @rizkimaulana346.
"Tidak ada urusan dengan pilpres Boikot bukalapak sama saja kalian mematikan jutaan usaha UMKM INDONESIA.. Gak habis fikir sama pendukung 01 skrg..mulai goyah diriku," tulis @bayuajja1106.
"Keganasan netijen Uninstall Traveloka juga ikut-ikutan Pada ga mikir? Yg kerja dsana anak muda Indonesia dengan usia sangat produktif. Gmana nasib mereka kalau 2 Start up trsebut bermasalah? Beda pilihan hal yang wajar Kenapa harus dihakimi," bela @liadi_liado.
• Dahnil Anzar Tanggapi Pernyataan KPU terkait Agenda Salat Jumat Prabowo: Statement Ini Tendensius

Dukungan kepada cuitan Achmad Zaky CEO Bukalapak, Jumat (15/2/2019). (Twitter @rizkimaulana346, @bayuajja1106, @liadi_liado)
"Saya dukung Bang @achmadzaky utk terus berdayakan UMKM kita melalui Bukalapak, slh satu unicorn yg investor besarnya dari Indonesia. Jgn sampai persaingan politik membuat kita berpikir sempit.
Saya tentunya juga tetap #DukungBukaLapak," tulis @habibiyusuf.
Klarifikasi
Paham jika cuitannya mengundang respon dari banyak pengguna Twitter.
Achmad Zaky langsung kembali mencuitkan klarifikasi di halaman Twitternya.
Ia menuliskan presiden baru yang dimaksud bisa mengartikan kubu 01 Jokowi dan kubu 02 Prabowo Subianto.
Achmad yang juga dinobatkan menjadi satu di antara orang terkaya di RI ini juga menuliskan ia hanya menyampaikan fakta yang ada.
Ia pun kembali menuliskan permintaan maaf untuk cuitannya untuk siapapun yang merasa kurang sesuai.
"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulisnya, Kamis (14/2/2019).
"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain."
"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju."