Terkini Daerah
Kata Psikolog soal Kasus Polisi Tembak Kepala Sendiri Pakai Pistol dan Buat Heboh Rekan di Batam
Seorang psikolog, Dinuriza Lauzi, M.Psi memberikan penjelasan peristiwa bunuh diri dapat dilakukan oleh siapa saja. Ini penjelasnnya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Keluarga dan kerabat dari Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Blok II, Lubukbaja, Batam tampak mengelilingi peti mati Kristian tersebut.
Istri mendiang Kristian tampak menangis melihat jasad suaminya yang telah kaku di dalam peti.
Hilda yang melilitkan kain putih ke kepalanya, terus mengelus kepala suaminya itu.
Ia tidak percaya suaminya telah pergi dengan begitu cepat.
"Papi, kok secepat itu," kata-katanya seraya mengelus bagian kening Kristian suaminya.
• Tak Cuma Bunuh Fitri Suryanti, Yuda Lesmana Ternyata Sempat Curi Handphone dan Laptop Korban
Selain itu, wanita paruh baya yang diduga orangtua Kristian menangis tersedu-sedu.
"Amang, baru kemaren gendong anaknya yang kecil. Sempat ia pamit. Pergi dulu yang sayang. Begitu cepat amang pergi," kata-kata ibu itu yang terus menangis.
Mendampingi pula Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan dan beberapa petinggi Polda Kepri dan juga belasan teman-teman Kristian.

Kristian atau Poltak Miliki Deretan Prestasi
Tanda tanya besar bagi rekan kerja di Polsek Batu Ampar dan Polresta Barelang atas kepergian tak terduga oleh Poltak.
Hal ini lantaran Poltak dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak banyak tingkah.
Bahkan saat berdinas di Satresnarkoba Polresta Barelang, Bripka CPS termasuk anggota yang miliki prestasi tinggi.
Ia pernah diberikan penghargaan oleh Polda Kepri beberapa waktu lalu.
Kristian juga menjadi personel dari Tim Satnarkoba Polresta Barelang yang mengungkap kasus penyelundupan sabu Internasional.
• Bunuh Fitri Suryanti karena Dendam Asmara, Yuda Lesmana: Dia Bilang Saya Tak Punya Masa Depan
Pada tahun 2016, ia ikut dalam Control Delivery pengungkapan sabu sebanyak 25 kg di balik lukisan Bunda Maria.